9.810 Meter Jalur Layang MRT Jakarta Telah Tersambung
Viaduct ini sendiri terdiri dari lima bagian, yaitu struktur fondasi, pile cap, pier column, pierhead, dan box girder.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jajaran direksi dan komisaris PT MRT Jakarta meninjau pemasangan terakhir box girder jalur layang MRT Jakarta, di seberang RS Siloam, Jalan Kartini, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (31/10/2017).
Pemasangan itu sekaligus menandai tersambungnya seluruh jalur layang dan bawah tanah MRT Jakarta, yakni koridor Lebak Bulus hingga koridor Bundaran HI.
Secara teknis, pembuatan struktur jalur layang sepanjang 9.810 meter itu dilakukan dengan membangun viaduct (jembatan yang tersusun dari spans) yang terhubung dengan tiang kolom.
Baca: Ini Identitas 13 Jenazah Korban Kebakaran Pabrik Petasan Tangerang
Viaduct ini sendiri terdiri dari lima bagian, yaitu struktur fondasi, pile cap, pier column, pierhead, dan box girder.
Selain itu, pada fase satu ini, jalur Lebak Bulus - Bundaran Hotel Indonesia sepanjang 16 kilometer, diperkirakan akan melayani sekitar 173.400 penumpang setiap harinya melalui 16 set kereta (14 Set kereta operasi dan 2 kereta cadangan).
Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar mengatakan jika perkiraan jumlah penumpang setiap hari tersebut masih akan dipertegas lagi dengan Ridership Survey yang saat ini sedang dilakukan oleh PT MRT Jakarta.
Baca: Ambon Gempa 5 Kali, Masyarakat Panik dan Berhamburan ke Luar Rumah
Total tempuh rute fase 1, jelas William, adalah 30 menit dengan jarak antarkereta 5 menit sekali. Kereta akan dioperasikan secara otomatis melalui sistem persinyalan Communication-Based Train Control (CBTC) yang merupakan teknologi baru di Indonesia.
"Pemasangan railway track juga sedang dilakukan dan sejauh ini telah terpasang sepanjang 2.530 meter dari keseluruhan total panjang rel, yaitu ±36 km. Rel kereta api fase 1 berstruktur Direct Fixation Tract dengan Anti Vibration Sleeper untuk jalur layang, Direct Fixation Track dengan PC Sleeper untuk jalur bawah tanah, dan Ballasted Track untuk di depo," ujar William.
Diberitakan, hingga 25 Oktober 2017, perkembangan konstruksi MRT Jakarta telah mencapai 83,07 persen dengan rincian struktur layang sebesar 74,64 persen dan struktur bawah tanah sebesar 91,57 persen.
Terdapat 13 stasiun yang sedang dibangun saat ini: 7 stasiun layang (Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M, dan Sisingamangaraja), serta 6 stasiun bawah tanah (Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, dan Bundaran Hotel Indonesia).
Fase dua dari pembangunan jalur Bundaran Hotel Indonesia – Kampung Bandan ditargetkan mulai dibangun pada Oktober 2018.
Selain itu, pemerintah berencana membangun MRT Jakarta untuk dua Koridor pada tahun 2020, yakni Selatan – Utara dan Timur – Barat. Koridor Timur – Barat membentang sepanjang 87 km, dimulai dari Cikarang, Bekasi, hingga Balaraja, Banten.