BPPT Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah di Bantar Gebang Pada 2018
Kepala BPPT Unggul Priyanto menjelaskan bahwa pembangunan akan dilaksanakan pada tahun 2018 mendatang.
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bekerja sama dengan Pemprov Jakarta akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSA) di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.
Kepala BPPT Unggul Priyanto menjelaskan bahwa pembangunan akan dilaksanakan pada tahun 2018 mendatang.
“Desain analisi dampak lingkungan (amdal) PLTSA ini akan selesai Desember 2017 ini dan pembangunan akan dimulai 2018 mendatang,” ujarnya saat ditemui di Kantor BPPT, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (20/12/2017).
Rabu pagi pihak BPPT dan Gubernur Jakarta Anies Baswedan menandatangani kerjasama dalam pembangunan PLTSA tersebut.
Baca: Lindungi Pancasila, Ini Saran Masyarakat Sipil kepada Pemerintah
Unggul menyatakan bahwa pembangunan PLTSA itu bisa menjadi ‘pilot project’ bagi kota lain di Indonesia yang memiliki permasalahan sama dengan Jakarta, yaitu produksi sampah yang sangat besar.
“Proyek ini bisa menjadi alternatif pengurangan sampah bagi kota-kota besar di Indonesia yang memiliki kendala dalam penyediaan lahan. Program ini diharapkan akan mengurangi sampah dalam jumlah signifikan, ramah lingkungan, dan menghasilkan bonus listrik.”
“Sehingga kami harap nota kesepahaman bisa dilaksanakan sungguh-sungguh dan pada akhir 2018 PLTSA bisa beroperasi,” katanya.
Gubernur Jakarta Anies Baswedan juga menyatakan bahwa proyek PLTSA ini merupakan solusi mengurangi sampah yang disetor ke Bantar Gebang dari Jakarta dengan jumlah kira-kira mencapai 7 ribu ton per hari.
“Bagi kami yang penting adalah mengurangi sampah secara signifikan, baru bonusnya mendapat listrik. Sehingga kami berharap sampah dari Jakarta yang disetor ke Bantar Gebang berkurang,” ujarnya.