Anaknya Jadi Otak Penyelundupan Ganja Satu Ton, Ibunya Ikut Diperiksa Polisi
Untuk mengelabuhi petugas, ganja tersebut diangkut dengan truk yang dimodifikasi dan diututpi dengan tumpukan arang.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat mengamankan Ibu Lutfi alias Patrik, pengendali penyelundupan 1,3 ton ganja yang masih buron,.
Polisi memintai keterangan,"Kita mintai keterangan," kata Kepala Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Polisi Suhermanto di Jakarta, Jumat.
Kombes Suhermanto mengatakan, polisi tengah mendalami komunikasi antara ibu Patrik dan istri Patrik. ia sedang diselidiki perannya dalam pengiriman 1,3 ton ganja dari Aceh menuju Jakarta.
Seperti diketahui, Polres Metro Jakarta Barat, yang dipimpin AKBP Suhermanto dan Kanit I Satresnarkoba Polres Jakarta Barat AKP Fajri Gani, mengungkap jaringan narkoba Jakarta-Aceh yang mencoba memasukkan ganja kering dari Aceh seberat 1,3 ton.
Untuk mengelabuhi petugas, ganja tersebut diangkut dengan truk yang dimodifikasi dan diututpi dengan tumpukan arang.
Polisi juga telah menggeledah rumah kontrakan Patrik di kawasan Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, dan mengamankan barang bukti seperti komputer jinjing, buku tabungan, telepon selular dan sisa ganja. Namun polisi tidak menemukan Patrik di lokasi.
Baca: Mouse dari Material Kayu Ciptaan Mouse Engelbart Dijual Rp 270 Juta
Polisi sudah menangkap Franky Alexandro, Yohanes Christian Natal alias Ambon (kernet) dan Ade Susilo alias Chemonk (kernet) saat mengangkut 1,3 ton ganja menggunakan mobil boks nomor polisi B-9337-TCD di depan pintu masuk Pelabuhan Bakauheni Lampung, Minggu (31/1).
Berdasarkan keterangan Franky, pengiriman ganja tersebut dikendalikan oleh Rocky dan Rizky, yang ditangkap polisi di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat dan Jagakarsa Jakarta Selatan.
Polisi juga menangkap Gandawan alias Anto di Tebet Jakarta Selatan karena ia diduga terlibat dalam pemesanan ganja itu.
Saat ini, polisi masih memburu IR yang diduga berada di Acehdan diduga berperan sebagai pemasok bersama MUN alias Komandan dan IM.
Polisi menduga jaringan narkoba antarprovinsi itu pernah mengirimkan 500 kg dan 950 kg ganja dan puluhan kg sabu-sabu yang disimpan di balik pintu mobil.