Dituding Haji Lulung Aksi Ditunggangi, Sopir Angkot Tanah Abang Bilang Itu Hoax
Sopir angkot yang beroperasi di sekitar Tanah Abang mengatakan aksi unjuk rasa yang dilakukan sejak Jalan Jatibaru Raya ditutup merupakan inisiatif
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sopir angkot yang beroperasi di sekitar Tanah Abang mengatakan aksi unjuk rasa yang dilakukan sejak Jalan Jatibaru Raya ditutup merupakan hasil inisiatif mereka yang merasa bahwa penghasilannya menurun.
Hal itu untuk menanggapi tudingan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Abraham Lunggana alias Haji Lulung yang mencurigai adanya pihak yang menunggangi demo sopir angkot Tanah Abang hari ini.
“Kita demo ini inisiatif sopir nggak ada yang nunggangin. Hoax itu,” kata Aziz, sipir M08 di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (29/1/2018).
Aziz menceritakan dengan ditutupnya Jalan Jatibaru membuat pendapatan para sopir berkurang 50 persen.
Ia pun kembali menegaskan bahwa dirinya bersama para sopir dari M03, M08, M09, M10 dan M11 merasa dirugikan akibat ditutupnya akses Jalan Jatibaru Raya.
Baca: Garmin Vivoactive 3 Cocok Digunakan Kaum Urban
“Pendapatan kita sudah terganggu sudah berkurang semenjak ini tertutup, pendapatan kita 50 persen ilang yang biasa kita bawa pulang Rp 70.000 jadi Rp 35.000. Jadi kita ini tidak ada yang nunggangin jadi salah itu kalo ada yang bilang nunggangin,” katanya.
Sebelumnya, Lulung menyatakan aksi tersebut diduga ditunggangi oleh berbagai pihak lantaran tuntutan para sopir berubah-ubah.
"Jadi, mereka itu utus satu orang namanya France ke posko saya. Dia bilang, 'Bang Haji, temen-temen angkot merasa dirugikan karena adanya pedagang kaki lima. Cuma tolong di putaran Jalan Jatibaru depan stasiun tolong kami jangan digeber-geber sama distop karena kami nanti nggak dapat penumpang', gitu katanya," ungkap Lulung di Balai Kota.
Kepada Lulung, para sopir angkot meminta rekayasa rute. Sopir angkot ingin mereka diizinkan melintasi beberapa blok di kawasan Pasar Tanah Abang.
"Maunya kami direkayasa, naik ke atas. Yang Tanah Abang-Jembatan Lima, Tanah Abang-Kota, dan Tanah Abang mana gitu. Jadi mereka naik ke atas maunya terus belok kiri ke (jalan) KS Tubun, terus naik dikit masuk Blok G dan masuk ke Blok F, Blok B," terang Lulung.
Namun, lanjut Lulung, setelah rapat dengan pihak Dinas Perhubungan, tuntutan sopir angkot berubah lagi. Mereka meminta agar Jalan Jatibaru Raya dibuka kembali untuk angkot.