Dinas Sosial DKI Antisipasi Kepadatan PMKS di Sekitar Vihara
"Sudah menjadi budaya sejak lama pengelola Vihara memberikan sembako atau angpao kepada warga sehingga banyak warga datang ke Vihara"
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dinas Sosial DKI Jakarta mengerahkan Petugas Pelayanan, Pengawasan, dan Pengendalian Sosial ditugaskan di sejumlah vihara selama perayaan tahun baru Imlek, pada Jumat (16/2/2018).
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos DKI Jakarta, Chaidir, mengatakan kehadiran petugas untuk mengawal ketertiban warga yang masuk kategori Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Setiap Imlek para PMKS berkerumun di vihara-vihara.
"Sudah menjadi budaya sejak lama pengelola Vihara memberikan sembako atau angpao kepada warga sehingga banyak warga datang ke Vihara untuk mendapat peruntungan," tutur Chaidir, kepada wartawan, Jumat (16/2/2018).
Selama berada di vihara, dia menjelaskan, petugas P3S tidak akan melakukan penjangkauan PMKS. Kehadiran petugas hanya mengantisipasi kejadian seperti desak-desakkan yang menyebabkan timbulnya korban.
Untuk membantu mengamankan lokasi, pihaknya telah berkolaborasi dengan aparat keamanan lainnya, seperti Kepolisian, TNI, Satpol PP, dan satuan pengamanan vihara. Selain itu, petugas P3S juga akan berpatroli di seluruh Vihara yang ada di Ibu Kota.
Pihaknya telah memetakan sebaran PMKS di sejumlah Vihara yang ada di DKI Jakarta, diantaranya Vihara Bio Hok Tek Tjeng Sin di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kelenteng Petak 9 Glodok di Jakarta Barat, serta Vihara Avalo Kitesvera Vipassana di Graha Sunter Jaya, Jakarta Utara.
Baca: Ditangkap Hidup, Pulang Jadi Mayat, Polisi: Terduga Teroris MJ Meninggal karena Serangan Jantung
Baca: Bibir Anda Sariawan? Jangan Lagi Pakai Abothyl, BPOM Sarankan Gunakan Obat Ini
Baca: KJRI Houston Pastikan Tak Ada Korban WNI di Aksi Penembakan Brutal Siswa Sekolah di Florida
"Petugas ikut berpartisipasi dalam pengawasan perayaan Imlek agar para jamaat yang beribadah di Vihara bisa merasa aman dan nyaman. Jamaat bisa khusuk dalam menjalankan ritual ibadahnya," tambahnya.
Sebelumnya, para pengemis dan pengamen memenuhi halaman Wihara Dharma Bakti. Mereka menunggu adanya angpao yang dibagikan oleh orang-orang.
Para pengemis dan pengamen kebanyakan membawa serta anak-anak mereka untuk ikut menunggu angpao.
Mereka berasal dari berbagai wilayah seperti Jelambar, Glodok, Tamansari, Ciputat, bahkan Tanggerang.
Meski para pengemis dan pengamen tersebut menunggu cukup lama untuk mendapatkan angpao. Ternyata jumlah uang yang didapatkan melalui angpao tidak terlalu besar.
Para pengemis dan pengamen tersebut rata-rata hanya mendapat 30-50 ribu dalam sehari.