Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Turis Ceko Takjub Lihat Perayaan Imlek di Wihara Dharma Bakti

Pria bertato ini menyebut dirinya tak pernah sadar akan adanya budaya Tionghoa, seperti Imlek.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Turis Ceko Takjub Lihat Perayaan Imlek di Wihara Dharma Bakti
Vincentius Jyestha/Tribunnews.com
Pavel, turis asal Ceko, bersama kawannya Faizal, di Wihara Dharma Bakti, Glodok, Jakarta Barat, Jumat (16/2/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perayaan Tahun Baru Imlek 2569 di Wihara Dharma Bakti dihadiri oleh beragam kalangan.

Bahkan tak sekedar masyarakat Indonesia, warga mancanegara pun hadir dalam perayaan yang identik dengan warna merah ini.

Pavel (29), wisatawan asal Ceko, sangat takjub dengan suasana di Wihara Dharma Bakti, Jl Kemenangan III Petak Sembilan No.19, Glodok, Jakarta Barat, Jumat (16/2) itu.

Ia mengatakan baru pertama kali merasakan perayaan Imlek, yang dipenuhi oleh bau dupa.

"Ini pertama kalinya saya merasakan (momen) seperti ini. 'Wow', saya tak menyesal datang kesini," ujar Pavel dengan bahasa Inggris yang fasih, Jumat (16/2/2018).

Pria bertato ini menyebut dirinya tak pernah sadar akan adanya budaya Tionghoa, seperti Imlek.

Pavel, turis asal Ceko, bersama kawannya Faizal, di Wihara Dharma Bakti, Glodok, Jakarta Barat, Jumat (16/2/2018).
Pavel, turis asal Ceko, bersama kawannya Faizal, di Wihara Dharma Bakti, Glodok, Jakarta Barat, Jumat (16/2/2018). (Vincentius Jyestha/Tribunnews.com)

Di asalnya, Ceko, ia mengaku tak pernah melihat perayaan ini. Menurutnya, mungkin ada perayaan itu, namun ia tak pernah menjumpainya.

Berita Rekomendasi

"Mungkin ada di Ceko atau di Eropa, tapi saya tidak pernah menjumpainya," tuturnya dengan senyum ramah.

Mengenakan kaus tanpa lengan biru bertuliskan Vans warna kuning, ia menjadi pusat perhatian dari para pengunjung Wihara Dharma Bakti.

Tak sedikit yang memalingkan mukanya ketika melihat pria bertinggi sekira 185 cm lebih ini.

Ia pun merasakan ketika dirinya menjadi pusat perhatian. Dan ia justru senang karena akan hal itu.

"Sekali lagi, ini pertama kali saya menjadi pusat perhatian. Di Eropa saya sama seperti yang lainnya. Mungkin mereka tak biasa melihat 'white boy like me' berkeliling di tempat ibadah seperti ini," ujarnya seraya tertawa.

Selain budaya Tionghoa, ia juga takjub ketika merasakan macetnya lalu lintas kota Jakarta.

"Bagaimana macetnya dan penuhnya lalu lintas disini, itu mengejutkan saya," kata Pavel.

Pavel terlihat beberapa kali mengabadikan suasana wihara dengan gawainya.

Ia yang awalnya memakai topi, dengan sopan melepasnya ketika temannya mengingatkan.

Pavel memang berkunjung ke Indonesia untuk bertemu teman masa kuliahnya, Faizal.

Selama di Indonesia ia mengatakan sudah mengunjungi Yogyakarta, Bandung, Jakarta, dan rencananya besok ia akan menuju Pulau Bangka.

"Ya, besok saya akan ke Pulau Bangka, kalau saya tidak salah ingat namanya. Pengalaman yang menarik ke Indonesia," tutur pria bercambang dan berjenggot ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas