Macet Akibat Aksi Massa di Jl Arteri Pondok Indah, TransJakarta Perpendek Rute
Di sisi lain beredar seruan dari warga Komplek Kodam yang mengatakan akan berjuang habis-habisan mempertahankan rumahnya
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kepala Humas PT TransJakarta, Wibowo, melaporkan adanya perpendekan layanan bus Trans Jakarta untuk rute Harmoni-Lebak Bulus bus akibat aksi massa komplek Kodam, Tanah Kusir, Kebayoran Lama yang memblokade jalan, Rabu (9/5/2018) pagi.
"Bus berputar di Kebayoran. Sementara Lebak Bulus melalui radio dalam keluar Gandaria City menuju Harmoni," kata Wibowo melalui pesan singkatnya.
Ia mengatakan, di koridor 8 dua anggota patroli Trans Jakarta atas nama Sugeng dan Robi dipukuli massa pada saat memantau jalur di sekitaran Kodim Tanah Kusir arah Harmoni.
Di sisi lain beredar seruan dari warga Komplek Kodam yang mengatakan akan berjuang habis-habisan mempertahankan rumahnya dari eksekusi yang akan dilakukan pada hari ini.
"Pasukan dari Kodam Jaya sudah mengarah rumah rumah yang akan di eksekusi hari ini rabu 09 April 2018. Sepertinya akan terjadi perlawanan dari warga dan warga sudah siap apa yang terjadi. Dan menolak eksekusi karena masih dalam proses pengadilan belum ada putus tetap siapa yang menang dan kalah," demikian seruan dari Forum Komunikasi Perumahan Tanah Kusir.
Aksi Bakar Ban
Sebelumnya, warga Komplek Kodam, Tanah Kusir, Kebayoran Lama, memblokir jalan dan membakar ban hingga menyebabkan arus kendaraan tersendat.
Akibat aksi itu suasana di sekitar lokasi menjadi mencekam.
Mereka menolak rencana eksekusi terhadap sejumlah rumah oleh pihak Kodam Jaya.
Camat Kebayoran Lama, Sayid Ali, membenarkan aksi warga dilakukan untuk menghalangi proses eksekusi.
"Ya, rencana eksekusi hari ini dari Kodam Jaya," kata Sayid Ali kepada Warta Kota, Rabu (9/5).
Penolakan serupa pernah dilakukan warga pada Januari 2018 lalu. Saat itu, warga memblokade jalan masuk ke komplek saat mendengar akan adanya eksekusi sejumlah rumah.
Warga menilai, eksekusi belum bisa dilakukan lantaran proses hukum masih berjalan. Mereka merasa punya hak terhadap rumah itu karena telah menempatinya selama puluhan tahun.
Sementara, pihak TNI beranggapan bahwa rumah yang ditempati sebagian warga adalah rumah dinas milik TNI. (Feryanto Hadi)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul TransJakarta Perpendek Layanan Akibat Aksi Bakar Ban Warga Komplek Kodam,