Penjelasan Dinas Lingkungan Hidup DKI soal Mengapa Kali Item Keluarkan Bau Tak Sedap
Mudarisin mengatakan, bau tidak sedap itu muncul akibat kurangnya oksigen di dalam air. Pasalnya kadar oksigen menentukan proses dekomposisi dalam air
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Minimnya pasokan oksigen di Kali Item, Tanjung Priok, Jakarta Utara, menimbulkan masalah yang belakangan ini menjadi perbincangan warga Ibu Kota Jakarta.
Bau tidak sedap dari Kali Item itu diduga disebabkan karena kurang oksigen.
Baca: Aroma Tak Sedap dari Kali Item Berkurang Drastis Sejak Ditebarnya Cairan Mikroba
Kepala Bidang Penegakan Hukum dan Pengawasan Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta, Mudarisin mengatakan, bau tidak sedap itu muncul akibat kurangnya oksigen di dalam air.
Pasalnya kadar oksigen menentukan proses dekomposisi dalam air.
“Munculnya bau itu karena adanya gas H2S (Hidrogen sulfida--Red) sama amoniak. Itu terjadi pada saat kondisi anaerobik, tidak ada oksigen," ucap Mudarisin, di Rumah Pompa Sunter Selatan, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (30/7/2018).
"Sebetulnya yang penting stagnan aja, supply (oksigen) nya terus menerus. Jangan sampai kurang,” katanya lagi.
Mudarisin mengatakan, kandungan oksigen dalam air di Kali Item saat ini hanya sebesar 1,3 miligram per liter. Jumlah tersebut jauh dibawah standar yang telah ditetapkan yakni 4 miligram per liter.
“Tapi itu juga sudah ada peningkatan walaupun jumlahnya belum sesuai yang diharapkan. Berdasarkan pemantauan per 5 Juli 2018, peningkatannya dari 0,9 ke 1,3 miligram per liter,” ucapnya.
Peningkatan kandungan oksigen tersebut karena berbagai upaya telah dilakukan untuk menangani permasalahan bau tidak sedap di Kali Item seperti pemasangan nano bubble, aerator, hingga pembersihan sampah.
Penebaran mikroorganisme berupa lactobacillus juga menjadi salah satu alasan sehingga kandungan oksigen di kali itu meningkat.
Baca: Penjelasan Kenapa Penyemprotan Cairan Mikroba Dinilai Efektif Hilangkan Bau di Kali Item
Mudarisin berharap jumlah kandungan oksigen Kali Item meningkat sampai 2 miligram per liter.
“Jadi perlakuan kita sudah cukup maksimal lah, kemarin juga sudah kita tebar lactobacillus. Artinya komponen yang diharapkan ada di kali untuk mendegradasikan (bau) yaitu bakteri sama oksigen. Cuma dua. Begitu bakteri nya banyak, oksigennya cukup, sudah,” katanya.
Penulis: Junianto Hamonangan
Berita ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul: Bau Busuk Kali Item Merebak Akibat Kurang Oksigen