Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Positif, Pelajar yang Tewas di Permata Hijau karena Tawuran, Bukan Korban Begal

"Jadi tidak benar korban diikuti dari Bulungan terus dibacok. Itu tawuran. Mereka itu dua kelompok yang sebelumnya sudah janjian untuk tawuran."

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Positif, Pelajar yang Tewas di Permata Hijau karena Tawuran, Bukan Korban Begal
TribunJakarta.com/Ega Alfreda
ILUSTRASI - Rekaman amatir warga sekitar saat kejadian bentrok dua kubu pelajar SMA di Jalan Graha Raya Bintaro Sudimara, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, dekat bundaran perumahan Fortune, Selasa (21/8/2018) 

Laporan Reporter Warta Kota, Feryanto Hadi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Stefanus Tamuntuan meluruskan tentang informasi tentang kematian seorang pelajar, AH (16).

Menurut Stefanus, AH tewas disebabkan karena aksi dua kelompok pelajar, bukan aksi geng motor di Fly Over Permata Hijau, Jakarta Selatan, Sabtu (1/9/2018).

Stefanus menyatakan, korban tewas setelah terlibat aksi tawuran antar- pelajar.

"Jadi tidak benar korban diikuti dari Bulungan terus dibacok. Itu tawuran. Mereka itu dua kelompok yang sebelumnya sudah janjian untuk tawuran," kata AKBP Stefanus di Kebayoran Baru, Senin (3/9/2018).

Stefanus membantah penyerangan itu adalah aksi geng motor seperti yang diberitakan sebelumnya.

Dia mengatakan bahwa antara korban dan pelaku, sengaja bertemu untuk berkelahi. Keduanya kelompok membuat janji di Instagram.

Baca: Bikin Macet, Dishub Tangsel Akhirnya Kembali Mmebuka Putaran Balik di Ciputat

Berita Rekomendasi

"Mereka janjian lewat Instagram. Kelompok ini kan ada grupnya. Nantangnya di Instagram," katanya.

Antara pelaku dan korban, kata Stefanus, diminta saling membawa anggota gengnya masing-masing.

Kedua kubu diketahui masih duduk di bangku SMA. Korban berasal dari sekolah swasta di Jakarta Barat. Sedangkan lawannya berasal dari gabungan sekolah di Jakarta Selatan.

Sejauh ini polisi baru mengamankan 11 terduga pelaku. Mereka masih berstatus pelajar dan di bawah usia 17 tahun.

"Yang terlibat banyak, ada 30-an. Kami lagi pilah-pilah, ada yang bawa celurit, ada yang bawa air keras," kata Stefanus. 

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas