Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jika Terima Berita yang Kita Lakukan Adalah Mengedepankan Pemikiran Kritis kata Siti Musdah Mulia

Di tahun politik sekarang ini penyebaran berita hoax melalui media sosial akhir-akhir ini masih sangat gencar dilakukan oleh kelompok-kelompok yang t

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Jika Terima Berita yang Kita Lakukan Adalah Mengedepankan Pemikiran Kritis kata Siti Musdah Mulia
ist
Siti Musdah Mulia 

Bahkan wanita Kelahiran Bone, 3 Maret 1958 ini  juga sangat menyayangkan bahwa orang yang melakukan penyebaran hoax ini bukan hanya kalangan yang kurang memahami pendidikan atau kalangan milenial, namun justru dilakukan oleh orang-orang yang terdidik

“Saya sungguh-sungguh heran bahwa penyebaran hoax itu juga terjadi pada grup-grup media sosial yang didalamnya terdapat orang berpendidikan tinggi, profesor, doktor atau kelompok-kelompok orang terdidik. Jadi bukan terjadi di kelompok-kelompok anak milenial. Saya juga heran hal ini bisa terjadi pada kelompok-kelompok terdidik. Pada urusan hoax tidak ada bedanya, seolah-olah mereka bukan orang yang berpendidikan,” ujarnya.

Dirimya mengatakan, motif dari  pihak-pihak yang menyebarkan opini, berita hoax atau fitah itu memiliki tujuan untuk menghancurkan, baik itu menghancurkan karir, perdamaian, persaudaraan erta menghancurkan ukkuwah. Padahal  hal itu tidak ada manfaatnya sedikitpun.

“Oleh karena itu yang kita lakukan mungkin kedepan perlu ada pendidikan media sosial mulai dari anak-anak di tingkat PAUD sampai sekolah atas. Harus ada sistem yang betul-betul mendidik generasi masa yang akan datang bagaimana mereka itu bisa cerdas memggunakan media sosial,” katanya .

Tak hanya itu, bahkan dirinya juga menyayangkan dengan adanya kampanye politik untuk pemilihan umum ataupun pemilihan presiden di media sosial dengan penyebaran fitnah atau hoax yang juga dapat menghacurkan lingkungan keluarga.

“Mungkin negaranya tidak hancur, tapi di lingkungan keluarga sudah tidak saling ngomong, di lingkungan masyarakat juga kadang bermusuhan karena beda pilihan politik. Sangat disayangkan kalau persaudaraan kita hancur gara-gara urusan politik yang urusannya itu singkat cuma lima tahun dan tidak abadi. Semua hal yang ada di dalam politik itu tidak abadi, Jangan pernah merusak persaudaraan, merusak persahabatan hanya karena persoalan beda politik,” katanya         

Untuk itu dirinya mengajak kepada seluruh masyarakat untuk lebih cerdas dalam menggunakan media sosial, karena media sosial itu diciptakan  untuk kebahagiaan manusia. “Marilah kita berkontribusi, menjadi orang yang paling banyak memberikan kontribusi untuk perdamaian. Ini penting agar pedamaian di NKRI ini dapat terus terjaga dengan baik agar masyarakat kita tidak mudah diadu domba,” ujarnya mengakhiri

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas