Penumpang Kereta Api melonjak 15 Persen di Stasiun Gambir, Diduga karena Harga Tiket Pesawat Naik
"Peningkatan pasti ada, kurang lebih sekitar 15 persen. Penguna kereta api mengalami peningkatan beberapa bulan ini," kata Dadan
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumlah penumpang kereta mengalami peningkatan pascakenaikan harga tiket pesawat serta penerapan kebijakan bagasi berbayar oleh maskapai penerbangan.
Executive Vice President KAI Daop 1 Jakarta, Dadan Rusdiansyah, mengatakan, ada peningkatan jumlah penguna kereta api namun tidak begitu signifikan.
Baca: Penumpang Pesawat di Bandara Halim Perdanakusuma Menurun
"Peningkatan pasti ada, kurang lebih sekitar 15 persen. Penguna kereta api mengalami peningkatan beberapa bulan ini," kata Dadan saat dikonfirmasi, Jumat (8/2/2019).
Dadan mengatakan, peningkatan jumlah penumpang kereta api ini lebih banyak menuju ke Surabaya.
Meski mengalami kenaikan jumlah penumpang, kondisi Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen tidak terlalu begitu mencolok.
Tidak terlihat antrean atau lonjakan yang begitu drastis, bahkan beberapa bangku tunggu nampak sebagian kosong.
Ghofur (38) mengatakan, jika kenaikan tarif tiket pesawat membebankan bagi masyarakat bagi mereka yang kerap mengunakan jasa angkutan udara.
"Pasti terbebani masalah tarif pesawat mahal, itu sudah pasti. Dampaknya mereka yang biasa pergi naik pesawat jadi mikir lagi. Apalagi yang tujuannya luar Pulau Jawa. Kalau masih Pulau Jawa bisa cari alternatif lain seperti kereta. Ke luar Jawa mau naik kapal, estimasi waktu bertambah lagi," kata Ghofur.
Ghofur berharap pemerintah bisa mengkaji ulang tarif bawah atas tiket pesawat karena berdampak juga pariwisata Indonesia.
Adanya kenaikan harga tiket pesawat ini membuat masyarakat, khususnya pemakai kelas ekonomi akan berpikir ulang.
"Tiket pesawat Jakarta Singapore saja, itu murah. Lebih mahal, misalnya, ke Batam, Surabaya. Jadi ini perlu dikaji ulang," katanya.
Ronal (23), mahasiswa universitas swasta, mengatakan, ia beralih mengunakan kereta api sebagai alternatif perjalanan jauh.
"Bukan bikin pusing lagi mas. Anak kuliah perantauan pusing kalau mau pulang kampung. Sekarang libur begini binggung, biasanya mudik. Ini jadi pikir-pikir. Mau enggak mau harus cari alternitif lain," katanya.
Pria yang akan mudik ke Surabaya tersebut mengaku tarif tiket Jakarta-Surabaya berkisar Rp 800.000.
Baca: Harga Tiket Pesawat Naik, Terminal Terpadu Pulogebang Ramai Calon Penumpang
Tentunya hal itu membuat ia beralih ke kereta api yang hanya merogoh kocek sebesar Rp 320.000 dengan KA Gumarang tujuan Pasar Turi, Surabaya.
"Paling murah itu Rp 800.000. Mending saya kumpulin buat beli kambing, kalau harga segitu. Tapi kasihan kayak teman saya kampung halamannya di luar Pulau Jawa. Mereka pusing kalau mau balik ke kampung," katanya.
Penulis: Joko Supriyanto
Berita ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul : Tarif Tiket Pesawat Naik, Penumpang Kereta Api Meningkat 15 Persen