Tender Proyek Stadion BMW, Jakpro Pilih yang Lebih Mahal, Ini Kata PKS
Jakpro menjelaskan pemenang tender bukan ditentukan dari tawaran harga, tapi yang utama adalah proses yang lebih mempertimbangkan kualitas
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lelang proyek pembangunan Jakarta International Stadium alias Stadion BMW dimenangkan oleh Kerjasama Operasional (KSO) Wika Gedung, Jaya Konstruksi dan PT PP.
Mereka dipilih sebagai pemenang oleh panitia pelelangan tender dengan nilai tawaran Rp 4,08 triliun.
Padahal ada KSO lainnya yang digawangi PT Adhi Karya menawar harga lebih murah atau sebesar Rp 3,78 triliun.
PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menjelaskan pemenang tender bukan ditentukan dari tawaran harga, tapi yang utama adalah proses yang lebih mempertimbangkan kualitas dan teknik, setelah itu tawaran harga.
Menanggapi ini, Ketua DPRD DKI Fraksi PKS, Mohammad Arifin mengaku setuju dengan pertimbangan yang diterapkan Jakpro.
Menurut dia, untuk mendapat konstruksi bangunan yang kokoh dan terbaik, kualitas dari materialnya memang harus diutamakan.
Baca: Pamer Mobil Mewah ke Teman Wanitanya, Pria Ini Diseret ke Pengadilan
Baca: Demi Anaknya Bisa Foto dengan Cristiano Ronaldo, Bintang Man United Ini Rela Tunggu hingga Laga Usai
"Kualitas memang harus diutamakan," ungkap Arifin kepada Tribunnews.com, Senin (9/9/2019).
Bila faktor kualitas yang jadi pertimbangan, PKS sudah menganggap hal tersebut sesuai dengan semestinya.
"Ya jika faktor kualitas jadi pertimbangan utama," sebut dia.
Ke depan, kata Arifin, PKS akan tetap mengawal segala proses pembangunan calon Stadion Persija itu.
"Ya fraksi PKS pasti akan selalu kawal proses pembangunannya," pungkasnya.
Direktur Konstruksi JIS PT Jakpro Iwan Takwin menjelaskan pihaknya memang punya beberapa kriteria untuk memilih pemenang tender proyek stadion bertaraf internasional itu.
Sisi kualitas dan teknik jadi hal paling utama untuk dinilai. Sedangkan harga penawaran dari masing-masing KSO jadi bagian terakhir yang ditentukan.
"Jelas di sini Jakpro mau kualitas yang utama, jadi penilaian pertama adalah teknik, dan kualitas, dan dokumen semua kita periksa. Itu yang utama, sebelum harga," kata Iwan saat dikonfirmasi, Jumat (6/9/2019).