Tawuran Manggarai dan Akar Masalah yang Tak Dilirik Secara Serius oleh Pemerintah
Tawuran antarwarga di awal Desember itu merupakan yang ketujuh sepanjang tahun 2019 ini
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Minggu (1/12/2019) kembali terjadi aksi tawuran antarwarga di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan.
Seperti yang sudah-sudah, tawuran ini menghambat arus lalu lintas di sekitar lokasi dan perjalanan kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Manggarai.
Baca: Seorang Pria di Tebet Bonyok Dihakimi Warga, Dia Diduga Merudapaksa Anak Tirinya
Polisi sampai perlu menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.
Tawuran di awal Desember itu merupakan yang ketujuh sepanjang tahun 2019 ini.
Berdasarkan data yang dihimpun Kompas.com, tawuran-tawuran sebelumnya beberapa menimbulkan korban luka dan berlangsung tak cukup sehari.
Tahun ini, tawuran pertama kali pecah pada 22 Januari antara sekelompok pemuda Gang Bedeng dengan Gang Manggis di Jalan Rambutan.
Tawuran itu menyebabkan Jalan Raya Saharjo tak bisa dilalui.
Tawuran kedua terjadi pada 5 Februari, tepat pada malam Hari Raya Imlek.
Saat itu, pemuda Pasar Manggis bentrok dengan pemuda Menteng Tenggulun.
Tanggal 20 April 2019, tawuran lagi-lagi terjadi.
Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali menduga, ada sengketa lahan parkir yang memantik perseteruan antarwarga itu.
Tiga bulan berselang, tepatnya 15 Juli 2019, ratusan warga kembali terlibat bentrok.
Kali ini di area dekat rel kereta api Stasiun Manggarai.