Beredar Poster Pelaku Persekusi Banser Jadi DPO, Polda Metro Jaya: Itu Hoaks
"Itu hoaks, kita tidak pernah mengeluarkan poster DPO, itu kasus masih diselidiki," kata Yusri saat dikonfirmasi
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya (PMJ) memastikan poster daftar pencarian orang (DPO) berisi foto yang diduga pelaku persekusi terhadap dua anggota Banser NU di Pondok Pinang, Jakarta Selatan, adalah hoaks.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menegaskan pihak kepolisian tidak pernah mengeluarkan poster DPO yang kini beredar tersebut.
Baca: PBNU Angkat Suara Soal Anggota Banser yang Dicap Kafir karena Enggan Takbir
"Itu hoaks, kita tidak pernah mengeluarkan poster DPO, itu kasus masih diselidiki," kata Yusri saat dikonfirmasi, Rabu (11/12).
Yusri Yunus mengatakan dalam kasus persekusi Banser NU ini masih belum ada yang ditetapkan menjadi tersangka.
Sampai saat ini, lanjut dia, tim penyidik masih mengumpulkan barang bukti guna mendalami kasus tersebut.
"Belum ada yang tersangka, ini didalami di Polres Selatan ya, masih mencari alat bukti dan saksi-saksi," ungkapnya.
Sebelumnya beredar poster DPO terhadap pelaku persekusi dua anggota Banser NU yang diduga dikeluarkan oleh Polda Metro Jaya.
Bahkan, dalam poster tersebut tercantum sebuah nomor telepon untuk dihubungi jika masyarakat mengetahui keberadaan orang dalam foto tersebut.
Poster DPO ini menyusul viralnya sebuah video persekusi terhadap dua Banser NU yang dibagikan oleh akun Twitter @nahdlatululama.
Korban persekusi adalah anggota Banser NU Depok bernama Eko dan seorang rekannya.
Dalam video menunjukkan, adegan Eko dan rekannya dipersekusi terjadi di daerah Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Baca: Viral Video Kader Banser Depok Diganggu Orang Tak Dikenal di Jakarta Selatan, GP Ansor Lapor Polisi
Keduanya dipaksa mengucapkan kata 'Takbir' bersama pelaku persekusi namun Eko dan rekannya tidak mau. Lalu pelaku sambil membentak, mengatakan, "Lu Islam bukan? Kafir dong lu!."
"Islam yang benar tidak mudah mengkafirkan. Peristiwa ini terjadi di Pondok Pinang, Jaksel. Eko adalah Kader Banser kota Depok yang membanggakan, tdk emosional & menjawab dengan akhlaq terpuji. Sementara yg memaksa takbir ini, justru mencoreng wajah Islam dengan paksaan dan makian," cuit akun Nahdatul Ulama.