Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Lasmidi Tak Menyangka Hujan Deras di Malam Tahun Baru Bakal Rendam Rumahnya hingga Atap

Pria asal Semarang ini mengatakan langsung berpikir menyelamatkan anak bungsunya yang masih berusia 2 tahun dan sang istri.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Cerita Lasmidi Tak Menyangka Hujan Deras di Malam Tahun Baru Bakal Rendam Rumahnya hingga Atap
Vincentius Jyestha/Tribunnews.com
Kondisi genangan air yang masih memiliki ketinggian sedada orang dewasa di Kampung Duri Semanan, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (4/1/2020). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bangun tidurnya setelah pergantian tahun disambut oleh genangan air di rumahnya. Begitulah kisah Lasmidi (45), warga Kampung Duri Semanan RT 2 RW 1, Semanan, Kalideres, Jakarta Barat.

Lasmidi tak menyangka hujan deras yang mengguyur saat perayaan malam tahun baru 2020 yakni Selasa (31/12/2019) akan membuat rumahnya terendam hingga atap.

"Saya bangun tidur pukul 05.00 WIB habis tahun baru, kaget karena lihat air sudah masuk ke rumah," ujar Lasmidi, ditemui di posko pengungsian di Masjid Raya KH Hasyim Asyari, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (4/1/2020).

Pria asal Semarang ini mengatakan langsung berpikir menyelamatkan anak bungsunya yang masih berusia 2 tahun dan sang istri. Sementara anak sulungnya sudah membanting tulang di Purwokerto.

Setelah membawa keluarga kecilnya mengungsi ke masjid, ia kembali ke rumah untuk menyelamatkan harta bendanya. Namun, lantaran air yang sudah meninggi Lasmidi bingung apa yang harus diselamatkan.

Baca: Warga Kampung Duri Semanan Kalideres di Posko Pengungsian Masih Kesulitan Air Bersih

Baca: Suka Duka Sutinah Hadapi Banjir Rutin di Kampung Semanan Kalideres

Baca: Sederet Fakta Camat Ciledug Viral Gegara Marahi Relawan Banjir: Dipisahkan Polisi hingga Kronologi

Akhirnya, ia menaruh televisi tabungnya di atas sebuah sterofoam agar tak terendam banjir. Karena bila ketinggian air meningkat, maka sterofoam juga akan turut mengambang menyesuaikan ketinggian air.

Berita Rekomendasi

"Tapi ya cuma itu saja. Saya nggak sempat ambil pakaian untuk ganti. Cuma satu yang saya pakai. Ini (yang saya kenakan) dikasih sama orang. Ijazah dan dokumen penting lain, sampai motor juga terendam," kata dia.

Pantauan Tribunnews.com, ketinggian air di kampung Lasmidi menyentuh hingga atap atau genting. Namun saat ini, ketinggian sudah berkurang hingga sebatas dada orang dewasa.

Pagi ini, Lasmidi telah mengecek rumahnya. Ia mendapati plafonnya yang terbuat dari triplek sudah jebol. Hal tersebut terjadi karena televisinya menyodok ke atas plafon seiring meningkatnya ketinggian air.

"Saya sudah ngecek tadi. Tapi ya masih setinggi dada airnya. Plafon jebol gara-gara TV, kalau nggak gitu mungkin malah TV saya nggak selamat," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas