Hari Ini Dekontaminasi Area Terpapar Radiasi di Tangerang Selatan Dilanjutkan, 100 Drum Disiapkan
Tim gabungan Batan dan Bapeten kembali melanjutkan dekontaminasi area terpapar radiasi nuklir di Perumahan Batan Indah, Kademangan, Setu, Tanngsel.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN - Tim gabungan Badan Teknologi Nuklir Nasional (Batan) dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), kembali melanjutkan dekontaminasi area terpapar radiasi nuklir di Perumahan Batan Indah, Kademangan, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (17/2/2020).
"Ini menjadi penting dan prioritas kami sekali lagi kita ingin membersihkan ini meski saat ini sudah aman di radius ini dan fokus ini clean up di titik spot paparan," ujar Kepala Biro Hukum, Humas, dan Kerja Sama, Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Heru Umbara.
Seperti diberitakan TribunJakarta.com (Tribunnews.com Network) sebelumnya, Batan dan Bapeten sudah mendeteksi sumber radiasi berada di area lahan kosong berukuran sekira 10x10 meter di perumahan itu.
Di area itu, sumber berupa serpihan limbah berjenis cesium-137 sudah berhasil diangkat.
Namun tanah dan pepohonan yang berada di area tersebut sudah terkontaminasi.
Dekontaminasi merupakan kegiatan pembersihan unsur yang terkontaminasi radioaktif dalam hal ini adalah tanah dan pepohonan sekitar.
Pembersihan dilakukan dengan cara menggali tanah dan kemudian membawanya menggunakan drum untuk diteliti di laboratorium khusus.
"Kita bawa 100 drum," jelasnya.
Dekontaminasi terus dilakukan hingga paparan radiasi di sekitar lokasi dinyatakan aman.
Heru memastikan area di luar garis kuning, aman digunakan warga untuk beraktivitas.
"Warga silahkan tetap beraktivitas saya juga warga disini, yang tidak boleh adalah masuk ke hotspot yang saat ini akan kita clean up. Termasuk tidak perlu warga menggunakan masker," ujarnya.
Pantauan di lokasi, puluhan petugas dari Batan dan Bapeten menggunakan pakaian khusus tengah sibuk menggali tanah di area yang sudah disterilkan.
Tanah tersebut dimasukkan ke dalam drum yang sudah dipersiapkan.
Dugaan serpihan sumber radioaktif jadi penyebab
Serpihan sumber radioaktif yang disebut memaparkan radiasi nuklir di Perumahan Batan Indah, Kademangan, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel) diduga dibuang oknum tidak bertanggung jawab.
Hal itu diungkapkan Kepala Biro Hukum, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik Bapeten, Indra Gunawan, saat ditemui di lokasi, Sabtu (15/2/2020).
"Kita duga ada sumber radioaktif yang ada di dalam situ gitu sehingga perlu dilakukan dekontaminasi. Kira-kira seperti itu (ada yang membuang), cuma kita belum sampai ke sana," ujar Indra di lokasi.
Indra menegaskan, Kompleks Batan Indah bukanlah permukiman tempat kegiatan pemanfaatan nuklir.
"Jadi seharusnya memang tidaka ada boleh ada seperti ini, jadi ini limbah atau sumber baru, tidak boleh ada di sini," ujarnya.
Hal itu menegaskan bahwa serpihan penyebar radioaktif tersebut diletakkan oleh sesaorang dari luar perumahan.
"Jadi kalau pertanyaannya Ini kenapa ada di sini, jalannya kan enggak bisa jalan sendiri ke sini kan artinya ada oknum atau siapapun yang kita belum tahu Yang entah membuang atau meletakkan di lokasi tersebut," ujarnya.
Sosok pembuang serpihan itu juga sedang diinvestigasi, dari sudut pemeriksaan secara laboratorium, maupun orang yang membuangnya.
"Ini yang sedang kami investigasi dari objek yang ada. Adakah informasi lanjutan yang bisa kita timdak lanjut. Kita juga sidah berkoordinasi denhan kepolisian setempat untuk investigasi awal," ujarnya.
"Tapi ini masih perlu hasil dari lab teknisnya Batan, ini sebenarnya produknya siapa dan seterusnya," tutupnya.
Lingkungan yang diduga terkontaminasi pun sudah dikelilingi garis kuning.
Warga dilarang melintas dengan alasan keselamatan.
Kronologi
Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) mendeteksi paparan radiasi nuklir di atas normal di dalam area Perumahan Batan Indah, Kademangan, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel), tepatnya di area tanah kosong samping lapangan voli.
Dalam keterangan resminya, radioaktivitas ditemukan pada 30-31 Januari 2020.
Dari pemantauan wilayah Jabodetabek, nilai paparan radiasi menunjukkan angka di atas normal.
"Tim uji fungsi melakukan pengecekan ulang dan penyisiran di sekitar daerah tersebut di atas, dan ditemukan nilai paparan radiasi lingkungan dengan laju paparan terukur signifikan di atas normal," jelas Kepala Biro Hukum, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik Bapeten, Indra Gunawan, dalam keterangan resminya.
Bapeten bekerja sama dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), mengambil sample tanah untuk diuji di laboratorium khusus.
Dari pengujian itu, tim gabungan mengarah lebih spesifik untuk mencari sumber paparan radiasi.
"Kegiatan pencarian telah dilaksanakan pada 7-8 Februari 2020 yang menemukan beberapa serpihan sumber radioaktif," ujarnya.
Serpihan sumber radioaktif pun diangkat dan kembali dilakukan observasi untuk mengetahui kadar paparan radiasi nuklir itu.
Hasilnya, laju paparan mengalami penurunan, namun tetap di atas normal.
"Maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi kontaminasi yang sifatnya menyebar di area tersebut, dan perlu dilakukan kegiatan dekontaminasi dengan cara pengerukan tanah yang diduga telah terkontaminasi dan pemotongan pohon atau pengambilan vegetasi yang terkontaminasi," ujarnya.
Pengerukan tanah dan pemotongan pohon pun sudah dilakukan, namun paparan radiasi tetap masih di atas normal.
Maka tim gabungan masih akan melakukan dekontaminasi dengan cara yang sama.
Bapeten dan Batan sudah menyosialisasikan hal paparan radiasi nuklir dengan segala penanganannya kepada warga sekitar.
Area terpapar, sudah dilingkari garis kuning untuk memastikan tidak ada yang boleh melintas. Beberapa warga sekitar juga sudah diperiksa secara menyeluruh.
"Laju paparan pada batas trotoar Jalan Perumahan Batan Indah Blok H, I, J, dan lapangan voli Blok J terukur pada batas normal. Untuk aladan keselamatan warga diimbau untuk tidak memasuki lokasi terdampak kontaminasi hingga batas trotoar dan lapangan voli," jelasnya.
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi pada Sabtu (15/2/2020), area terpapar radiasi masih dilingkari garis kuning dari Batan.
Jarak area terpapar dengan jalan yang ramai dilalui masyarakat tak sampai satu meter.
Warga terlihat lalu lalang beraktivitas seperti biasa, tanpa merasa terganggu.
Penjual donat yang berada di seberang jalan, atau sekira lima meter dari area terpapar tetap berjualan.
Meski begitu tidak ada warga yang bersedia memberikan keterangan terkait area terpapar radiasi itu. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Dekontaminasi Area Terpapar Radiasi di Tangsel Dilanjutkan, 100 Drum Dipersiapkan,
Penulis: Jaisy Rahman Tohir