Seorang Warga di Bekasi Tewas Tersetrum Ketika Banjir Melanda Rumahnya, Ini Kronologi Kejadiannya
Faizin (51), warga Kelurahan Harapan Mulya, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat, meninggal dunia akibat tersetrum listrik saat banjir.
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Faizin (51), warga Kampung Buaran, RT02/02, Kelurahan Harapan Mulya, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat, meninggal dunia akibat tersetrum listrik saat banjir melanda kediamannya, Selasa (25/2/2020).
Andre (28) tetangga sebelah rumah korban mengatakan kejadian bermula ketika Faizin sedang berusaha mencabut stop kontak mesin pompa di rumahnya.
"Jadi korban ini mau nyabut colokan stop kontak pompa air, kakinya itu nyelup di air yang ada di dalam rumahnya, itu jadi posisi tangan pegang colokan kaki udah merendam air dia langsung mental," kata Andre.
Baca: Lempari Kaca, Warga Tuding AEON Mall Jadi Penyebab Banjir
Peristiwa tersebut terjadi sekira pukul 04.30 WIB.
Andre mengetahui kejadian tersebut usai diberitahukan anak korban yang panik ketika melihat ayahnya tergeletak tak berdaya usai tersentrum.
"Kebetulan saya tetangga samping rumah, anaknya kasih tahu ke saya, pas saya lihat udah tergeletak di ubin yang terendam," jelas dia.
Baca: Politisi PDIP Bandingkan Anies Baswedan dengan Ahok dan Jokowi Soal Banjir: Apa yang Kamu Buat?
Ketinggian air pada saat kejadian menurut Andre masih sekitar betis orang dewasa atau kira-kira 30 sentimeter.
"Pas kejadian belum terlalu tinggi masih sebetis di dalam rumah, saya sempet tanya ke anaknya ada colokan yang posisinya di bawah, kata anaknga enggak ada," ujarnya.
Usai melihat tetangganya tergeletak akibat tersentrum, Andre berusaha membangunkan tetapi tidak ada respon sama sekali.
Dia juga sempat mengecek denyut nadi korban yang diperkirakan sudah meninggal di tempat.
Baca: Jawaban Anies Baswedan Soal Banjir yang Berkali-kali Melanda Jakarta, Konsentrasi Pada Penanganan
"Pas diperiksa emang udah enggak sadar, di tangannya ada luka bekas tersentrum tapi kalau yang lainnya enggak emang murni kecelakaan saja akibat kesetrum itu," katanya.
Faizin pun langsung dilarikan ke RSUD Kota Bekasi oleh warga untuk divisum.
Jasadnya setelah itu dikembalikan ke keluarga langsung disalatkan dan dikebumikan di Pemakaman Kranji.
Adapun banjir di Kampung Buaran merupakan yang kelima sejak awal tahun lalu.
Banjir kali ini menurut Andre yang paling parah dengan ketinggian mencapai sekitar 70 sentimeter.
"Ini paling parah, kalau pas tahun baru tinggi juga cuma sepingganglah kira-kira kalau sekarang lebih tinggi," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Kronologis Korban Tewas Akibat Tersetrum Saat Banjir di Bekasi: Hendak Cabut Stop Kontak Listrik