Penderitaan Warga Jakarta Rumahnya Terendam Banjir, Kehilangan Pekerjaan hingga Jatuh Miskin
Selasa (25/2/2020) kemarin merupakan ketujuh kalinya kawasan Cipinang Melayu, Jakarta Timur, terendam banjir kembali.
Editor: Hasanudin Aco
"Suami saya itu kan ojol ya. Kalau banjir, ya enggak bisa ke mana-mana. Hari ini rumah saya emang sudah surut, tapi karena suami saya yang bersihin rumah dari lumpur semua, dia capek. Jadi ya hari ini belum bisa ngojol lagi," ujar Sriyani.
Dia menjelaskan bahwa kerugian yang ia dan keluarganya dapat tidak bisa diingat berapa besarannya.
"Saking banyaknya barang yang sudah kebuang karena rusak ya, terus suami saya jadi jarang kerja, ya lumayan susah jadinya buat sembako sehari-hari. Apalagi saya di rumah ada anak dua masih usia SD semua, sama mertua dua," ujar Ani.
Ani juga mengatakan, semenjak banjir merendam rumahnya setinggi 3 meter, semua barang di rumahnya dibuang.
"Macam TV, kulkas, kompor kasur, pada dibuangin. Orang sudah enggak bisa dipakai semua. Kalau lihat ke rumah saya, sekarang isinya sudah kosong," ujar Sriyani.
Sriyani bercerita bahwa sekarang ia dan keluarganya hanya tidur dengan tikar.
"Kalau beli kasur lagi sama alat-alat lain juga nanggung, takut banjir lagi karena masih musim hujan. Mungkin nanti kalau udah musim panas lagi," ujar Sriyani.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menderitanya Warga Jakarta, Hilang Pekerjaan karena Cipinang Melayu Banjir 7 Kali
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.