Viral Foto Pria yang Pukul Sopir Ambulans Katanya Anggota DPR, Ini Fakta Sebenarnya
Namun, beredar isu tersangka merupakan pejabat publik, karena pelat nomor kendaraannya dilengkapi lambang RI seperti milik pejabat publik.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Syaiful Roman Raygen, pemukul sopir ambulans yang sedang membawa jenazah, ditahan aparat Polres Metro Jakarta Selatan, Rabu (26/2/2020), setelah ditetapkan sebagai tersangka.
Namun viral di media sosial tersangka disebut anggota DPR karena pelat nomor kendaraannya dilengkapi lambang RI seperti milik pejabat publik.
Menanggapi hal tersebut, Kanit Krimum Polres Metro Jakarta Selatan AKP Ricky Pranata memastikan tersangka berprofesi sebagai karyawan swasta.
Ia menjelaskan, pelat RI yang tergantung pada nomor mobil tersangka hanya bersifat aksesori.
Aksesori tersebut umum ditempel pada pelat nomor mkendaraan pribadi.
• Pengemudi Toyota Cayla Pemukul Sopir Ambulans Jadi Tersangka, Main Handpphone Saat Berkendara
Kendati demikian, pihaknya akan menyelusuri maksud dari aksesori RI yang ditempel di pelat nomornya itu.
"Ya itu nanti akan kita dalami, pelat RI tersebut kan memang sering ya dijumpai di jalanan."
"Namun saya pastikan beliau bukan pejabat publik," tegasnya.
Sadar 100 Persen
Syaiful Roman Raygen tak mengonsumsi narkotika dan minuman beralkohol saat memukul sopir ambulans yang sedang membawa jenazah.
Kanit Krimum Polres Metro Jakarta Selatan AKP Ricky Pranata mengatakan, kondisi tersangka saat itu dalam keadaan sadar.
"Tidak (dalam pengaruh alkohol dan narkotika) sadar seratus persen. Hanya emosi saja," kata Ricky saat ditemui di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Kamis (27/2/2020).
Ricky menjelaskan, dari hasil pemeriksaan pihaknya, tersangka mengaku mendasari perbuatan itu akibat Toyota Cayla yang dkendarainya bersenggolan dengan ambulans yang berusaha menyalipnya.
Akibatnya, ia memberhentikan ambulans dan mengintimidasi sang sopir sembari memukulnya di bagian pipi kanan.
"Awalnya perselisihan terjadi karena adanya senggolan antara ambulans dengan mobil terlapor."
"Sehingga kurang puas si terlapor, akhirnya terjadilah pemukulan tersebut," jelas Ricky.