Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Remaja Bunuh Bocah Akibat Sering Nonton Film Horor, Ahli Forensik: Kalau Candu, Memang Memengaruhi

Remaja yang menjadi pelaku pembunuhan bocah berinisial APA (6), diperiksa secara fisik dan laboratorium di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

Penulis: Nuryanti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Remaja Bunuh Bocah Akibat Sering Nonton Film Horor, Ahli Forensik: Kalau Candu, Memang Memengaruhi
Tribun Jakarta - Warta Kota
Sosok horor tokoh idola siswi SMP pembunuh bocah 6 tahun, 13 gambar perempuan sedih diselidiki. 

TRIBUNNEWS.COM - Remaja berinisial NF (15) yang menjadi pelaku pembunuhan bocah berinisial APA (6), diperiksa secara fisik dan laboratorium di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati, Kombes Sumy Hastry Purwanti menyebut, menonton film yang mengandung unsur kekerasan bisa memengaruhi perilaku.

Ia menyebut, tidak adanya rasa empati juga bisa membuat seseorang merasa puas setelah menyakiti orang lain.

Sehingga, pihaknya mencoba untuk mendekati pelaku selama menjalani pemeriksaan.

"Itu memengaruhi, dasarnya tidak memiliki empati. Makanya saat ini lagi diperiksa, didekati. "

"Tidak hanya pemeriksaan secara fisik, secara laboratorium juga," kata Hastry di RS Polri Kramat Jati, Rabu (11/3/2020), dikutip dari TribunJakarta.com.

Baca: Otak Remaja SMP Pembunuh Bocah di Sawah Besar Diteliti untuk Tahu Penyebab Ia Minim Empati

Baca: Tetangga Bersyukur Anaknya Tak Main Saat Siswi SMP Bunuh Bocah, Ungkap Aduan Ibu Tiri ke Ibu Kandung

Ia menambahkan, sering membaca atau menonton film, bisa mengurangi kegiatan sosialisasi di lingkungan.

Berita Rekomendasi

Bahkan, juga bisa untuk memengaruhi tindakan yang akan kita ambil.

"Kalau dia terlalu candu, maniak atau inginnya nonton terus seperti itu, lama-kelamaan memang memengaruhi dia," kata Hastry.

Namun, pihaknya membutuhkan waktu untuk bisa mengetahui kondisi kejiwaan dari NF.

Orang terdekat dari tersangka juga ikut diperiksa, namun tergantung pada pertimbangan tim dokter psikiatri jiwa forensik.

"Menonton yang menyeramkan atau membahayakan perkembangan jiwanya, lingkungan keluarganya dilihat juga," imbuhnya.

Ruang isolasi poli kesehatan jiwa psikiatri RS Polri Kramat Jati tempat NF, siswi SMP tersangka kasus pembunuhan bocah APA (5) menjalani pemeriksaan kejiwaan.
Ruang isolasi poli kesehatan jiwa psikiatri RS Polri Kramat Jati tempat NF, siswi SMP tersangka kasus pembunuhan bocah APA (5) menjalani pemeriksaan kejiwaan. (Tribunnews.com/ Theresia Felisiani)

NF Disebut jadi Korban dari Keluarga dan Lingkungan

Kriminolog anak, Haniva Hasna menyebut, ada empat faktor pelaku NF disebut menjadi korban dalam kasus pembunuhan bocah 6 tahun tersebut.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas