Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden Larang Mudik, Organda Minta Ketegasan Teknis di Lapangan

Organda mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo dalam memutuskan kebijakan larangan mudik 2020 untuk memutus rantai penyebaran virus corona.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Presiden Larang Mudik, Organda Minta Ketegasan Teknis di Lapangan
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Jajaran kepolisian Satlantas Polrestabes Bandung dan Dinas Perhubungan Kota Bandung melakukan simulasi persiapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dengan memeriksa kendaraan bermotor yang masuk wilayah Kota Bandung di Cek Poin Gerbang Tol Mohammad Toha, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (21/4/2020). Simulasi tersebut sebagai persiapan jelang pelaksanaan penerapan PSBB di wilayah Bandung Raya yang dimulai Rabu, 22 April 2020. Pada PSBB ini, Pemerintah Kota Bandung dan Polrestabes Bandung membuat 19 Cek Poin yang tersebar di beberapa titik perbatasan dan pintu masuk Kota Bandung. Tribun Jabar/Gani Kurniawan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Organisasi Angkutan Darat (Organda) mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo dalam memutuskan kebijakan larangan mudik 2020 untuk memutus rantai penyebaran virus corona.

Menurut Sekretaris Jenderal DPP Organda Ateng Ariono, ini jadi suatu ketegasan yang dinantikan masyarakat selama masa pandemi corona.

"Masyarakat kan sangat dihargai sisi kemanusiaannya sangat dihargai yang mana pun, itu yang patut kita cermati begitu," ujarnya saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (22/4/2020).

Meski demikian, Ateng menyebut  pihaknya kini menunggu petunjuk teknis untuk impelementasi kebijakan tersebut di lapangan.

Pasalnya, Ateng mengatakan bicara mudik maka bicara transportasi. Melihat transportasi untuk mudik, kata Ateng, harus secara holistik atau komprehensif.

"Kalau kita bicara modanya saja, maka moda itu menyangkut moda besarnya adalah moda darat-jalan raya, moda laut, moda udara, moda kereta api, itu kan satu kesatuan. Belum lagi kalau ditambah jalan raya, itu ada yang umum dan pribadi. yang pribadi ada lagi, ada yang roda empat dan roda dua, itu fakta dan sudah jadi persoalan sejak dulu," ujarnya.

"Ini yang mestinya ke depan ketentuan teknisnya harus sangat tegas dan jelas, karena di sampaikan oleh Pak Presiden sudah sangat bagus dan jelas bahwa mudik dilarang," pungkasnya.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya diberitakan Presiden Jokowi menyatakan akan melarang mudik untuk mencegah penyebaran virus Covid-19.

Hal itu ditegaskan Jokowi dalam rapat terbatas lewat video conference, Selasa (21/4/2020).

"Pada rapat hari ini, saya ingin menyampaikan juga bahwa mudik semuanya akan kita larang," kata Presiden Jokowi.

Ia meminta jajarannya segera mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan larangan mudik ini.

Dalam rapat sebelumnya, pemerintah diketahui belum melarang mudik dan hanya menyampaikan imbauan agar masyarakat tak pulang ke kampung halaman.

Larangan mudik sebelumnya hanya berlaku bagi ASN, TNI, Polri dan Pegawai BUMN.

Namun Kepala Negara menyebutkan, berdasarkan survei, masih ada 24 persen masyarakat yang bersikeras akan mudik. "Artinya masih ada angka yang sangat besar," kata dia.

Dengan demikian, perlu adanya kebijakan yang lebih tegas agar masyarakat tidak mudik sehingga penyebaran virus corona di Indonesia dapat dicegah. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas