Kaderisasi Golkar Kota Bekasi Dikhawatirkan Stagnan
Wacana maju kembalinya Rahmat Effendi menunjukan pola sirkulasi elite yang masih dipengaruhi pola patron klien yang kuat
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Wacana dicalonkannya kembali Ketua DPD Golkar Kota Bekasi yang juga Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, sebagai Ketua DPD Golkar Kota Bekasi untuk periode 2020-2024, menunjukan kaderisasi Partai Golkar di Kota Bekasi mengalami stagnasi.
Hal itu diungkapkan oleh pengamat politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun.
Menurutnya, jika Rahmat Effendi yang juga wali kota Bekasi, maju lagi sebagai ketua DPD Golkar Bekasi maka itu menunjukan tiga hal penting di tubuh Golkar Kota Bekasi, yaitu kaderisasi yang stagnan, pola patron-klien klien yang masih kuat, dan berperannya modal finansial.
Baca: Suami Ngamuk, Seorang Istri di Bekasi Tangkis Golok Pakai Tangan Kosong
Baca: Partai Golkar Pastikan Usung Menantu Jokowi, Bobby Nasution Dalam Pilkada Medan
"Majunya Rahmat Effendi menunjukan kaderisasi partai Golkar mengalami stagnasi. Tidak terjadi regenerasi yang sehat sebab Rahmat Effendi sudah waktunya untuk berkiprah di level provinsi atau bahkan ke level nasional di DPP Partai," katanya, Senin (6/7/2020).
Selain itu, wacana maju kembalinya Rahmat Effendi menunjukan pola sirkulasi elite yang masih dipengaruhi pola patron klien yang kuat.
Ubedilah menambahkan, ada kesan memanfaatkam pola patron-klien karena kebetulan Rahmat Effendi pada saat yang sama memiliki kekuasaan formal sebagai Wali Kota Bekasi.
Baca: Legislator Golkar Kritik Sri Mulyani Gunakan Pola Lama Hadapi Krisis Ekonomi di Masa Pandemi
Baca: Amien Rais Beri Kriteria Menteri, PPP: Meski Profesor Kalau Bukan Presiden Nggak Punya Kewenangan
Baca: Najwa Shihab Beberkan Sisi Lain Dirinya, Ketagihan Belanja Online & Hobi Ngemil, Tak Melulu Serius!
"Efek psikologi politik sebagai wali kota ini membentuk pola patron dengan kader-kader Golkar di Kota Bekasi,"katanya.
Poin penting lain, dari wacana maju kembalinya Rahmat Effendi, adalah menunjukan financial capital (modal finansial).
"Modal finansial Rahmat Effendi yang cukup besar berpotensi mengendalikan sirkulasi elit di DPD Golkar Bekasi," pungkasnya.
Sebelumnya banyak dibicarakan, bahwa menjelang pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kota Bekasi muncul wacana Ketua DPD Golkar Kota Bekasi yang juga Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi akan didapuk sebagai Ketua DPD Golkar Kota Bekasi untuk periode 2020-2024.