Polda Metro Bentuk Tim Khusus Percepat Usut Penyebab Kematian Jurnalis Metro TV
Ia mengatakan tim khusus ini dipimpin langsung oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya bersama Kapolres Jakarta Selatan.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak kepolisian menambah jumlah personel di dalam tim khusus yang menyelidiki penyebab kematian jurnalis Metro TV Yodi Prabowo (26).
Hal itu demi untuk mengungkap misteri kematiannya agar lebih cepat.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan jumlah personel juga telah dibagi untuk menganalisa rekaman CCTV dan tim yang menganalisa langsung kontruksi kejadian yang ada di TKP.
"Tim ini masih bergerak terus dan memang agak ditambah personel perkuatan, personil yang administrasi siapa, khusus CCTV siapa, lapangan siapa. Nanti ada beberapa lagi tim-tim lain yang bergerak mencari," kata Yusri kepada wartawan, Rabu (15/7/2020).
Baca: Polisi Datangi Sebuah Warung yang Kerap Disambangi Editor Metro TV sebelum Tewas
Baca: Beberapa Kendala Penyelidikan Kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo Diungkap Pihak Kepolisian
Ia mengatakan tim khusus ini dipimpin langsung oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya bersama Kapolres Jakarta Selatan.
Dia mengharapkan kasus tersebut bisa diungkap secepatnya.
"Tim dari sore kemarin menelusuri apakah masih ada CCTV yang masih bisa diambil untuk dijadikan petunjuk bagi penyidik karena beberapa keterangan yang memang masih harus kita kembangkan dan jadi kemungkinan akan bertambah lagi saksi-saksi nanti," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang jurnalis salah media televisi swasta, Yodi Prabowo (26) ditemukan tidak bernyawa di pinggir jalan tol JORR Pesanggrahan, Jalan Ulujami Raya, Pesanggrahan Jakarta Selatan.
Diduga, Yudi merupakan korban pembunuhan.
Kanit Reskrim Polsek Pesanggrahan Iptu Fajrul Choir mengatakan jenazah Yodi ditemukan oleh tiga bocah yang tengah bermain layangan di sekitar lokasi pada Jumat (10/7/2020) sekitar pukul 11.45 WIB.
"3 anak kecil yang bermain layangan di pinggir tol JOR melihat ada sesosok mayat laki-laki yang tergeletak. Mereka memberikan tahu salah satu warga sekitar," kata Fajrul dalam keterangannya, Jumat (10/7/2020).
Bersama tiga bocah tersebut, salah satu warga itu pun memastikan langsung ke lokasi kejadian. Ternyata benar, ada sesosok mayat yang tengah dalam kondisi tengkurap.
"Setelah melihat kebenarannya, saksi menghubungi Polsek Pesanggrahan untuk di tindak lanjuti," jelasnya.
Dua hari sebelum penemuan jenazah Yudi, Fajrul mengatakan ada tiga warga yang memberikan sebuah motor Honda Beat berwarna putih ke Polsek Pesanggrahan. Belakangan diketahui, motor tersebut ternyata milik Yudi.
Berdasarkan pengakuan ketiga warga itu, motor tersebut dibawa karena terparkir di salah satu warung bensin eceran di Jalan Ulujami Raya, Jakarta Selatan sejak Rabu (8/7/2020) 02.00 WIB. Namun, tidak ada pemilik yang mengakui motor tersebut.
"Warga melihat motor Honda Beat Waran Putih B 6750 WHC di parkir di warung bensin keadaan mesin sudah dingin. Mereka tidak melihat ada korban. Mereka pun menghubungi pihak Polsek Pesanggrahan Jakarta Selatan untuk membawa motor korban ke Polsek Pesanggrahan," pungkasnya.
Dalam TKP, polisi mengamankan sejumlah barang bukti. Di antaranya, dompet, KTP, NPWP, ATM Mandiri, motor Beat Warna Putih dan 3 STNK.
Tak hanya itu, mereka juga menemukan uang Rp 40 ribu, helm, jaket, tas yang diduga milik korban. Jenazah korban tak lama setelah itu dibawa ke RS Polri Kramat Jati.