Dibantu Polisi, Warga Kramat Jati Kepung Griya Pijat yang Jadi Lokasi Persembunyian Maling
Warga dan personel Satreskrim Polrestro Jakarta Timur mencari pelaku ke setiap sudut tempat pijat, termasuk ke bilik kamar pijat.
Penulis: Theresia Felisiani
Mereka meminta keterangan dari seorang perempuan berusia sekira 40 tahun yang merupakan pengurus griya pijat terkait keberadaan pelaku.
Namun hingga berita ditulis belum ada keterangan resmi dari pihak Polrestro Jakarta Timur terkait pencurian dan kronologis rinci kejadian.
Proses pencarian maling yang bersembunyi di bagian loteng griya pijat ini jadi tontonan pengguna jalan sehingga mengakibatkan kemacetan parah.
"Enggak tahu malingnya masih sembunyi di loteng atau bagaimana. Tapi tadi polisi sudah naik ke loteng sampai ke lantai dua tempat pijat untuk mencari," tutur Edi.
Tidak habis akal, warga rela menyusuri plafon griya pijat untuk meringkus pelaku hidup-hidup.
Cari maling, warga dan polisi susuri bilik hingga plafon griya pijat
Edi menuturkan warga sepakat memblokir akses keluar griya pijat guna meringkus pelaku.
"Ini lagi dicoba cari ke plafon, karena keterangan pemilik tempat pijat ada suara langkah dari bagian plafon. Sepertinya mereka sembunyi di loteng," ungkap Edi.
Warga dan personel Satreskrim Polrestro Jakarta Timur mencari pelaku ke setiap sudut tempat pijat, termasuk ke bilik kamar pijat.
Nahas setelah sekira 30 menit mencari, upaya warga dan personel Satreskrim Polrestro Jakarta Timur tak berhasil.
Pemilik tempat pijat akhirnya mengizinkan warga menjebol bagian plafon tempat usahanya yang tak beroperasi karena PSBB.
"Bagian plafonnya ini memang lumayan besar, jadi masih muat orang sembunyi. Pemilik tempat pijat juga curiga karena beberapa hari lalu barang mereka ada yang hilang," ujarnya.
Pantauan wartawan TribunJakarta.com, dua orang warga naik ke plafon tempat pijat guna mencari dua maling yang kabur.
Sementara sejumlah warga lain mencari pelaku di bagian bawah dengan cara memukul bagian plafon dengan kayu, upaya itu juga gagal.