Pilu, RHW Dimutilasi Sebelum Sempat Berangkatkan Orang Tua ke Tanah Suci
Manajer sebuah kontraktor itu belum sempat memberangkatkan kedua orang tuanya melakukan ibadah umrah.
Editor: Hendra Gunawan
"Karena om RHW ini anak pertama. Baik sekali kepada adik-adiknya dan keponakan. Kalau keponakan paling dekat dengan saya. Ya kami mulai khawatir semenjak itu kok hp-nya tidak bisa dihubungi," katanya.
Selang tiga hari, tepatnya pada Sabtu (12/9/2020) pihak keluarga mendapat kabar RHW dinyatakan hilang.
"Saya dapat kabar dari kakak saya di Jakarta. Om RHW beberapa hari tidak kembali ke kamarnya, itu sejak kami sekeluarga putus komunikasi," imbuh Aden.
Sosok yang Dekat dengan Keluarga
Sebagai orang terdekat almarhum, Aden sangat merasa kehilangan.
Saat diwawancara beberapa saat air matanya menetes.
Ada satu hal yang sulit ia lupakan.
Sejak menetap di Jakarta, ia selalu rutin dua bulan sekali bermain ke apartemen RHW.
"Paling suka main game, dan nonton film," kenangnya.
Kebiasaan voting untuk menentukan jenis film yang ingin ditonton pun sepertinya sudah tidak bisa lagi diulang oleh Aden bersama almarhum.
"Selama ini ya saya sering main ke apartemennya. Hampir dua bulan sekali saya pasti ke sana. Paling suka om itu nonton film. Kami selalu voting untuk menentukan film yang ingin ditonton. Kebetulan ada adik-adiknya juga di sana," kata Aden.
Menurut Aden, RHW menetap di Jakarta sudah hampir dua tahun.
Sebelumnya ia sempat menyelesaikan study S2 di Jepang.
Setelah itu, RHW bekerja di perusahaan kontraktor Jepang yang membuka cabang di Indonesia.
"Di Jakarta hampir dua tahun. Karena apartemennya dulu kan di Tamansari Sudirman, dan sekarang pindah di Semanggi ini," ujar dia.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Belum Terlaksana Impian Mulia untuk Berangkatkan Orangtua Umrah, RHW Harus Pergi dengan Cara Tragis