Laeli Sempat Mengajar Les Mahasiswa untuk Membiayai Hidupnya Bersama Pasangan Kumpul Kebo Fajri
Laeli sempat tertidur karena kelelahan saat proses mutilasi, sementara Fajri bermain game online sembari menunggu Laeli terbangun dari tidurnya.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi kembali mengungkapkan sejumlah fakta terkait kasus pembunuhan dan mutilasi terhadap Rinaldi Harley Wismanu yang dilakukan oleh Laeli Atik Supriyatin (27) dan Djumadil Al Fajri (26).
Dalam pemaparan kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin (21/9/2020) kemarin, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan bahwa sejoli Laeli dan Fajri ternyata masih sempat bersantai setelah melakukan tindakan keji mereka.
Laeli sempat tertidur karena kelelahan saat proses mutilasi, sementara Fajri bermain game online sembari menunggu Laeli terbangun dari tidurnya.
Yusri menuturkan bahwa tersangka Laeli dan Fajri awalnya membunuh korban pada 9 September di Apartemen Pasar Baru Mansion, Jakarta Pusat.
Korban dibunuh dengan cara dipukul batu bata sebanyak 3 kali dan ditusuk gunting sebanyak 9 kali. Kemudian, setelah membunuh korban, keduanya pulang ke indekos di Depok, Jawa Barat.
Baca: Kehidupan Pahit Sejoli Pemutilasi Rinaldi, Andalkan Gaji Laeli Ngajar Les Kimia Demi Hidup
Selama tiga hari sejak 9 hingga 12 September jenazah korban didiamkan di dalam kamar mandi apartemen.
Saat itu keduanya bingung memperlakukan mayat Rinaldi, karena niat awalnya ingin membunuh. Setelah bersepakat mereka kemudian memutuskan memutilasi mayat tersebut.
Namun karena sama-sama tak punya keahlian memutilasi, mereka kemudian menonton YouTube untuk belajar secara cepat bagaimana cara memutilasi.
"Dia belajar dari YouTube. Saya pertegas lagi. Ini temuan pada saat kita rekonstruksi," kata Yusri.
Setelah belajar dari Youtube selama 3 hari, keduanya kemudian kembali ke Apartemen Pasar Baru Mansion dengan membawa parang dan gergaji.
"Tanggal 12 September pagi dia datang, karena sudah belajar (mutilasi) dari YouTube," kata Yusri.
Butuh waktu dua hari bagi Fajri dan Laeli untuk memutilasi jasad korban, yakni pada Sabtu (12/9/2020) dan Minggu (13/9/2020).
Pada tanggal 12 September itu, mereka memotong bagian bawah badan dan kedua tangan. Proses mutilasi dilanjutkan keesokan harinya.
Untuk menghilangkan bau mayat sehingga orang-orang di apartemen yang mereka sewa tak curiga, mereka menaburinya dengan kopi dan menyemprot dengan minyak wangi.