Bodrex, Pentolan Bandar Sabu Kampung Bahari: Sejak 2004 Punya 4 Lapak Narkoba Omzet Ratusan Juta
Sosok bandar besar di Kampung Bahari, HS alias Bodrex rintis bisnis haram sejak 2004, punya banyak kaki tangan.
Penulis: Theresia Felisiani
HS, satu dari lima bandar narkoba yang ditangkap dalam pesta sabu di Puncak, mengaku bisa menghasilkan ratusan juta rupiah dalam sebulan.
Keuntungan sebesar itu didapatkan hasil membuka empat lapak jual-beli narkoba di kawasan Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Satu bulan Rp 100 juta bisa (hasil jual markoba)," kata HS di Mapolres Metro Jakarta Utara, Jumat (4/6/2021).
Baca juga: Sah, Gubernur Banten Pecat 20 Pejabat Dinkes yang Viral Ramai-ramai Mengundurkan Diri
HS mengaku tak bekerja sendirian. Ia mempekerjakan empat anak buahnya pada masing-masing lapak.
Tak hanya itu, HS juga dibantu adik kandungnya sendiri, MS, yang berperan menyokong dana.
"Yang jual anak buah saya. Saya punya anak buah empat doang, empat lapak," kata HS.
HS Alias Bodrex Bekas Pesakitan
Seorang bandar sabu berpengaruh di Kampung Bahari ditangkap dalam pesta sabu berkedok family gathering di kawasan Puncak, Jawa Barat, Kamis (3/6/2021) dini hari lalu.
Dia adalah HS, seorang bekas pesakitan yang kini harus kembali merasakan dinginnya jeruji besi usai ditangkap aparat Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Utara.
Baca juga: Lakukan Pelecehan Seksual di Musala Rawa Bunga, Pelaku Mengaku Sedang Pusing
Kasat Resnarkoba Polres Metro Jakarta Utara AKBP Ahsanul Muqaffi membeberkan, sosok HS merupakan satu bandar terbesar di Kampung Bahari.
Alasannya, mayoritas pengedar maupun bandar kecil-kecilan di Kampung Bahari mengambil barang dari HS.
"Karena semua barang yang ada di kampung itu, mayoritas dari dia semua. Jadi di lapak-lapak itu, barang ngambil dari dia semua," kata Ahsanul di Mapolres Metro Jakarta Utara, Jumat (4/6/2021).
Dapat Jaringan dari Lapas, Bodrex Kembangkan Sayap Bisnis Narkoba di Kampung Bahari
HS yang dikenal di Kampung Bahari dengan sebutan Bodrex, juga diketahui merupakan pemain lama.