Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

SOSOK Kombes Pol Deonijiu De Fatima, Kapolres yang Angkat Anak Yatim Piatu, Pernah jadi Penjinak Bom

Kapolres Tangerang Kota, Kombes Pol Deonijiu De Fatima baru saja mengangkat kakak beradik yatim piatu sebagai anak.

Penulis: garudea prabawati
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in SOSOK Kombes Pol Deonijiu De Fatima, Kapolres yang Angkat Anak Yatim Piatu, Pernah jadi Penjinak Bom
(Tangkap layar Divisi Humas Polri)
Kombes Pol Deonijiu De Fatima saat menjabat sebagai Dansat Brimob Polda Metro Jaya. (Tangkap layar Divisi Humas Polri) 

Ia menjalankan amanah jabatannya termasuk mempererat tali silaturahmi, menjaga hubungan baik TNI-Polri.

Perjuangan dari Nol hingga Jadi Pejabat

Kombes Pol Deonijiu De Fatima saat menjabat sebagai Dansat Brimob PMJ di depan KR Rantis di dampingi Para Danyon Jajaran. Dansat juga menghimbau agar masyarakat selalu tetap menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak (3M). TRIBUNNEWS.COM/IST/FX ISMANTO
Kombes Pol Deonijiu De Fatima saat menjabat sebagai Dansat Brimob PMJ di depan KR Rantis di dampingi Para Danyon Jajaran. Dansat juga menghimbau agar masyarakat selalu tetap menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak (3M). (TRIBUNNEWS.COM//IST/FX ISMANTO)

Ada cerita tersendiri di balik pencapaian seorang Kombes Pol Deonijiu hingga saat ini.

Dulu dirinya pernah putus sekolah di jenjang pendidikan SD, tepatnya saat kelas 2 SD pada 1982.

Ia pernah tidak tinggal di rumah dan dan pernah disebut sebagai berandal di Timor Timur (sekarang Timor Leste).

Jalan kehidupannya berubah. Ia dimbil untuk bekerja oleh tentara yang disebut sebagai tenaga bantuan operasi (TBO).

Setiap tentara yang berdinas di Timor Timor pada saat itu akan mencari anak-anak untuk membantu mereka, mengangkat barang saat pindah, dan lainnya serta menjadi penunjuk jalan.

Berita Rekomendasi

Deonijiu pun menjalani tugas barunya tersebut selama 4 tahun, dikutip dari Pos-Kupang.com.

Setelah tinggal bersama dengan tentara, ia lalu berkeinginan untuk hidup jadi tentara.

Baca juga: Banyak Baliho Puan Maharani Terpasang di Solo, Gibran: Ada Instruksi dari Partai

Tidak mudah tentunya, dirinya melewati waktu, dari bulan ke bulan, tahun ke tahun untuk mengenyam pendidikan.

Ternyata jadi tentara tidak gampang karena harus ada ijazah.

Setelah tamat SMA lantas dirinya mengikuti tes Akabri, ternyata dia lolos.

Deonijiu memiliki banyak pengalaman, pandai berkomunikasi dengan tentara dan polisi sehingga ia mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk ikut tes.

"Saya buktikan bahwa kalau ada kemauan, pasti bisa, saya lolos di Akabri tanpa uang," ucapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas