Semangat Kepedulian Klenteng Petak Sembilan di Masa Pandemi Covid-19
Hal ini terlihat saat bakti sosial (baksos) pembagian beras yang diadakan di Klenteng tertua di Jakarta ini pada hari Senin (23/8/2021).
Editor: Hasanudin Aco
Vihara tertua di Jakarta dengan luasnya mencapai 3.200 meter persegi lebih menjadi simbol Chinatown sejak era pendudukan kolonial Kongsi Dagang Hindia Timur Belanda Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC).
Berdasarkan informasi, Klenteng ini dibangun pada tahun 1650 oleh Letnan Guo Xun-Guan bersamaan dengan terbentuknya perkampungan yang dihuni oleh warga keturunan Tionghoa, yang sekarang dikenal dengan sebutan Kampung Pecinan Glodok.
Wihara Dharma Bhakti mendapat musibah pada 1740, kemudian direkonstruksi oleh warga setempat dipimpin oleh Kapiten Oey Tjie pada 1755. Kemudian, nama wihara itu berganti nama dari Guan Yin Ting menjadi Jin De Yuan/Kim Tek Ie.
Karena aktivitas di vihara semakin padat, Pendiri Yayasan Vihara Dharma Bhakti Tirto Hubaya Wiguno dan keempat rekannya berinisiasi mendirikan organisasi.
Organisasi itu yakni Yayasan Vihara Dharma Bhakti pada 1972 yang bertujuan agar pengelolaan vihara bisa lebih maksimal.