Pramudi TransJakarta yang Viral Kisahkan Upaya Gagalkan Percobaan Bunuh Diri di Jembatan Tiga
Insiden percobaan bunuh diriitu terjadi saat dia sedang bertugas mengemudikan bus di koridor 9 rute Pluit-Pinang Ranti.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Warta Kota, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bukan ingin menjadi pahlawan atau ingin viral dan mendapat penghargaan, aksi heroik Khaerun, pramudi TransJakarta yang menggagalkan seorang wanita yang hendak bunuh diri beberapa waktu lalu murni naluri seorang ayah.
Pria yang lebih satu dekade menjadi pramudi ini menjelaskan, inisiatifnya menyelamatkan nyawa perempuan yang hendak bunuh diri tersebut semata-mata kepeduliannya pada sesama yang selama ini menjadi prinsip hidupnya.
"Saya percaya memiliki sikap peduli kepada sesama adalah keharusan. Sebagai manusia kita wajib seperti itu. Tidak perlu mendapat imbalan yang penting ikhlas, rezeki itu sudah ada yang mengatur," ujarnya saat ditemui baru-baru ini.
Masih teringat jelas di benaknya peristiwa percobaan bunuh diri di jalan tersebut.
Insiden itu terjadi saat dia sedang bertugas mengemudikan bus di koridor 9 rute Pluit-Pinang Ranti. Sekitar pukul 16.25 WIB, ia melihat terjadi keributan di bawah jalan layang Jembatan Tiga.
Baca juga: Sopir TransJakarta Diundang Anies ke Balaikota Setelah Gagalkan Percobaan Bunuh Diri Seorang Wanita
Dari kejauhan Khaerun pun memandang seorang perempuan tengah berdiri di pinggir jembatan layang.
Begitu bus yang ia kemudikan melintas di atas jembatan layang, sopir kelahiran Pati, Jawa Tengah, 17 Februari 1959, itu kemudian memberhentikan busnya dan kemudian turun dan berinisiatif membujuk agar perempuan tadi mengurungkan niat bunuh dirinya.
Baca juga: Sosok Khaerun, Sopir TransJakarta yang Gagalkan Wanita Bunuh Diri, Dapat Emas dan Penghargaan
Upaya ini sempat mendapat resistensi. Teriakan perempuan tersebut malah bertambah kencang.
Khaerun yang sudah bekerja sebagai pramudi TransJakarta sejak 2007 ini menduga perempuan ini memang serius akan bunuh diri.
Pada sebuah kesempatan ia berhasil mengecohnya dan menarik badan perempuan berumur sekitar 20 tahunan itu lalu meringkusnya.
"Saya ngomongnya pelan-pelan, saya bilang, "Jangan ke situ dek, bahaya". Waktu detik-detik terakhir itu memang sempat saya bohogin.
"Dek itu penumpang memperhatikan kamu loh, emang kamu tidak malu?". Saat itu dia menoleh ke posisi yang saya tunjuk. Di situlah saya raih dia dan membawanya ke tempat aman. Dan dua orang penumpang bus ikut membantu," katanya.
Khaerun bersyukur upayanya menggagalkan bunuh diri berhasil. Usia perempuan yang dia selamatkan itu nyaris seumuran putrinya. Hal itu pula yang membuatnya teringat akan anaknya sendiri.
"Saya bersyukur sekali karena waktu itu 50:50, bahaya itu. Bisa jadi pas saya angkat, dia lari dan jatuh, saya bisa terkena sanksi, bisa dicemooh semua orang."
"Tapi pada kejadian jujur saya tidak berpikiran aneh-aneh. Pokoknya saya harus berusaha menyelamatkan, apa pun jadinya nanti, pokoknya saya berusaha menyelamatkan," ucapnya.
Aksi penyelamatan oleh Khaerun tersebut terekam kamera CCTV dan ponsel warga membuat Khaerun ramai diperbincangkan di sosial media.
Ia diundang oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan diberikan apresiasi. Dia juga mendapat penghargaan dari tempat kerjanya. (raf)