Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rekor Tertinggi di Kota Bekasi, 3.019 Kasus Baru Dalam Sehari, Ada 7 Kasus Kematian Termasuk Balita

Kasus baru 3.019, ini merupakan yang tertinggi di Kota Bekasi sepanjang pandemi, dampaknya BOR terisi 59 persesn kasus kematian ada 7 termasuk balita.

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Rekor Tertinggi di Kota Bekasi, 3.019 Kasus Baru Dalam Sehari, Ada 7 Kasus Kematian Termasuk Balita
IRNA
Ilustrasi virus corona 

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Penyebaran Covid-19 di Kota Bekasi kian masif.

Rabu (9/2/2022) kasus harian Covid-19 di Kota Bekasi, telah mencapai 3.019. 

Angka ini merupakan yang tertinggi sepanjang pandemi di Kota Bekasi.

Di sisi lain, mulai Januari 2022 hingga saat ini, tercatat ada 7 kasus kematian di antaranya satu balita.

Varian omicron juga sudah terdeteksi di Kota Bekasi.

Ilustrasi virus corona 12
Ilustrasi virus corona 12 (Freepik)

Kasus Harian Covid-19 di Kota Bekasi Capai Rekor Tertinggi, Hari Ini Tembus 3.019 Kasus

Kasus harian Covid-19 di Kota Bekasi, Jawa Barat, telah mencapai 3.019 pada Rabu (9/2/2022).

BERITA REKOMENDASI

Jumlah itu menunjukkan angka kasus postif Covid di Kota Bekasi terus mengalami kenaikan yang cukup siginifikan.

Angka itu tertinggi sepanjang pandemi Covid-19.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati.

Tanti menerangkan bahwa tren kasus Covid-19 di Kota Bekasi terus mengalami kenaikan, bahkan saat ini tercatat di angka tertinggi.

"Terkait update Covid-19 di Kota Bekasi pertanggal 9 Februari 2022 kasus aktif sudah berada di 14,944. Kasus baru 3.019. Ini merupakan kasus tertinggi di Kota Bekasi sepanjang pandemi," kata Tanti, Kamis (10/2/2022).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati saat ditemui di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Rabu (9/9/2020)
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati saat ditemui di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Rabu (9/9/2020) (Warta Kota/Rangga Baskoro)

Jika berdasarkan data Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Transformasi Pemulihan Ekonomi Kota Bekasi.

Kasus baru harian di Kota Bekasi sempat ditemukan tertinggi pada 5 Februari 2022, dimana tercatat ada 2.495 kasus baru dalam satu hari itu.

Sementara itu untuk kondisi BOR di Rumah Sakit di Kota Bekasi saat ini tercatat sudah mencapai 59 persen.

Artinya, sudah mendekati kapasitas batas BOR aman yang ditetapkan oleh WHO, yaitu di 60 persen.

Sedangkan untuk ICU, saat itu terisi 43 orang dari 137 tenpat tidur.

"Kami sudah disampaikan kita ada di 1.205 tempat tidur dan yang terpenuhi 711. Akan tetapi terpenuhi ini, bukan hanya orang kota bekasi, tapi orang luar kota bekasi di rumah sakit di Bekasi tetap diterima. Jadi presentasi ini bukan semua penduduk kota bekasi saja," tutur Tanti.

Baca juga: Menkes Ingatkan Kota Bekasi Harus Hati-hati, Perang Lawan Omicron Pakai Masker dan Cepat Vaksin

Seperti yang disampaikan sebelumnya, menginggat kondisi BOR sudah mendekati batas yang ditetapkan oleh WHO.

Dinas Kesehatan sudah melakukan langkah koordinasi bersama beberapa rumah sakit untuk menambah kembali BOR yang tersedia.

"Tadi, saya sampaikan. Kami sudah mengadakan pertemuan dengan ketua komite pak wali kota, yang disampaikan oleh beliau adalah segera meningkatkan dari pada tempat isolasi," ucap Tanti.

Dinkes Bekasi Catat 7 Kematian Akibat Lonjakan Covid-19, Satu di Antaranya Balita

Ditengah lonjakan kasus Covid-19 di Kota Bekasi dalam sebulan terakhir ini, Dinas Kesehatan Kota Bekasi mencatat ada 7 kasus kematian akibat paparan Covid-19 yang terjadi di wilayahnya.

Dari 7 kasus kematian itu satu di antaranya merupakan seorang balita berusia enam bulan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati mengatakan 7 kasus kematian di tengah lonjakan kasus Covid-19 itu, tercatat terjadi sejak Januari 2022 hingga Februari 2022.

"Untuk angka kematian kita ada 7. Itu angka kematian di bulan Januari dan Februari. Untuk Desember kita tidak ada angka kematian," kata Tanti Rohilawati, Kamis (10/2/2022).

Baca juga: Teriakan Maling Besi Awali Pengeroyokan Tanpa Ampun hingga Remaja Pencari Kucing di Bekasi Tewas 

Diungkapkan Tanti, 6 kematian yang tercatat selama dua bulan itu merupakan kelompok usai rentan yaitu lansia dan satu di antaranya merupakan balita.

Di antara mereka yang meninggal itu, ada beberapa yang belum menjalani vaksinasi.

"Mereka kelompok usai lansia, dan ada anak 6 bulan yang memang dehidrasi," katanya.

Tanti tak merinci secara pasti kematian balita tersebut.

Namun ia menyebut saat ini vaksin untuk balita belum tersedia.

Sehingga balita tersebut saat menjalani perawatan mengalami dehidrasi dan akhirnya meninggal dunia.

"Untuk yang anak kecil, karena bagaimanapun belum ada vaksin untuk balita, jadi dia mengalami dehidrasi, akibatnya dia dehidrasi kemudian meninggal," ujarnya.

Baca juga: Sosok Remaja di Bekasi yang Tewas Dikeroyok hingga Meregang Nyawa saat Mencari Kucing

Sementara itu, untuk data update Covid-19 di Kota Bekasi saat ini, tercatat terjadi peningkatan kasus pada Rabu (9/2/2022) kemarin.

Dimana ada penambahan 3.019 kasus aktif baru.

Total saat ini ada sebanyak 14.944 kasus aktif di Kota Bekasi.

2 Warga Kota Bekasi Dipastikan Terpapar Omicron

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi memastikan sudah ada dua orang warganya yang terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron ditengah lonjakan kasus di Kota Bekasi.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati.

Ia membenarkan dua warga Kota Bekasi terpapar varian Omicron, berdasarkan sampel yang dikirim ke Laboratorium LIPI.

"Saat ini varian Omicron terkoreksi itu baru dua berdasarkan pemeriksaan laboratorium LIPI," kata Tanti Rohilawati, Kamis (10/2/2022).

Ilustrasi Omicron
Ilustrasi Omicron (The Weather Channel)

Menurut Tanti, jika Kota Bekasi hanya mendapatkan kuota untuk mengirimkan 10 sampel dalam satu minggu.

Hasil sampel yang dikirimkan membutuhkan proses yang cukup lama untuk mengetahui hasilnya.

Oleh karena itu, ia tak memandang varian yang mengonfirmasi pasien itu, namun yang terpenting adalah penanganan.

"Maka itu apapun varian nya, kita kan sedang tren Omicron. tetapi kalo sudah terkoreksi harus segera ditangani terlepas apakah varian delta atau omicron," katanya.

Hingga dua bulan ini, dikatakan Tanti pihaknya sudah mengirimkan ratusan sampel yang dikirimkan ke LIPI maupun Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes).

Dan dari ratusan itu baru ada dua sampel yang merujuk pada varian Omicron.

"Total semua ada 145 sampel, terbagi 10 Balitbangkes dan 135 LIPI. Selebihnya karena antri kita tidak bisa menyampaikan apakah ini varian Omicron atau Delta karena alokasinya kita hanya kebagian 10 sampel seminggu, jadi kita masih menunggu terus," ujarnya.

Baca juga: Pelaku Pengeroyokan Brutal Remaja Pencari Kucing di Bekasi Ternyata Gangster yang Kerap Berulah 

Tanti menyampaikan jika dua orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron itu pun juga saat ini dipastikan sudah dalam kondisi sembuh. Artinya sudah negatif Covid-19.

Meski begitu, Tanti enggan menjelaskan warga mana yang terpapar varian omicron itu

Puluhan Tenaga Kesehatan di Kota Bekasi Tertular Covid-19

Kasus Covid-19 di Kota Bekasi terus mengalami kenaikan beberapa minggu belakangan.

Bahkan kini virus ini mulai mengancam para tengah kesehatan (Nakes) yang jadi garda terdepan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati mengatakan berdasarkan catatannya sudah ada puluhan nakes yang terpapar Covid-19, selama meningkatnya kasus Covid-19 di Kota Bekasi beberapa minggu terakhir ini.

"Tenaga kesehatan sekitar 50 orang yang sudah terpapar Covid-19," kata Tanti Rohilawati, Rabu (9/2/2022).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati (Warta Kota/Joko Supriyanto)

Meski begitu, Tanti tak merinci nakes dari Rumah Sakit mana yang terpapar Covid-19 itu.

Oleh karena itu, mengingat melonjak kasus Covid-19 saat ini, pihaknya berencana akan menambah ruang isolasi dan ruang ICU di rumah sakit mengantisipasi lonjakan pasien yang di rawat.

"Saat ini tempat tidur yang tersedia ruang isolasi dan ICU (rumah sakit) itu jumlahnya di 1200 lebih, untuk mengantisipasi karna sekarang sudah terisi di 500 tempat tidur artinya ini harus diantisipasi apabila masih dibutuhkan ruang isolasi," kata Tanti.

Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Bekasi yakni Ellya Niken Prastiwi memastikan jika para nakes saat ini lebih siap dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Insya Allah nakes (khususnya dokter/anggota IDI) secara mental dan keilmuan lebih siap dari sebelumnya , dimana pandemi sudah berjalan hampir 2 tahun," kata Niken.

Baca juga: Remaja di Bekasi yang Tewas saat Mencari Kucing Sempat Selamatkan Diri Meski Kondisinya Sekarat

Mengingat saat ini lonjakan kasus Covid-19 mulai mengancam para nakes.

Ia juga mengimbau untuk tetap mengedepankan prokes, baik itu dalam penggunaan masker ketika beraktivitas.

"Vaksin nakes sudah boster, sehingga segera melakukan boster bagi yang belum. Tetap menjaga stamina daya tahan tubuh istirahat cukup, gizi seimbang. Menghindari stress, para ahli menganjurkan untuk banyak minum menjaga tenggorokan dalam kondisi baik," ucapnya. (tribun network/thf/wartakotalive.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas