Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Protes Harga Bahan Pokok Naik Bersamaan, Emak-emak di Pasar Kramat Jati: Pusing, Mau Masak Apa

Para pembeli menjerit dengan kenaikan harga sejumlah komoditas pangan, hal yang sama, penjual juga mengeluh dengan kondisi saat ini.

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Protes Harga Bahan Pokok Naik Bersamaan, Emak-emak di Pasar Kramat Jati: Pusing, Mau Masak Apa
Tribunnews/Jeprima
Sejumlah pedagang melakukan aktivitas jual beli bahan pangan di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, jelang puasa sejumlah bahan pangan mengalami kenaikan. 

Ningsih, satu pembeli lain yang datang ke Pasar Kramat Jati juga mengeluhkan kenaikan harga sejumlah komoditas karena sampai sekarang belum menunjukkan tanda segera berakhir.

Dia berharap pemerintah lekas menurunkan harga komoditas yang sekarang melonjak sebelum bulan ramadan agar tidak memberatkan daya beli masyarakat.

"Habis kalau kita tanya alasan kenapa harga naik ke pedagang jawabannya karena dari sana (distributor) sudah mahal. Ya berharap ke pemerintah lah, biar enggak seperti ini terus," tutur Ningsih.

Barang dagangan di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur
Barang dagangan di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur (TribunJakarta.com/Nawir Arsyad Akbar)




Sebagai informasi, hingga kini harga tempe dan tahu di Pasar Kramat Jati mengalami kenaikan sekitar Rp 1 ribu imbas mahalnya harga kedelai bahan baku utama produksi.

Sementara bawang merah yang sebelumnya Rp 30 ribu per kilogram sekarang naik menjadi Rp 40, dan bawang putih dari Rp 30 ribu per kilogram melonjak jadi Rp 35 ribu per kilogram.

"Semenjak naik terpaksa mengurangi jumlah belanja. Yang biasanya beli sekilo sekarang setengah kilogram saja. Karena kebutuhan masak kan enggak cuman satu barang, harus dibagi," sambung Ningsih.

Keluh Kesah Pedagang Daging Sapi di Pasar Kramat Jati: Lebih Parah Kenaikan Harga Tahun Ini

BERITA TERKAIT

Pedagang di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur mengeluhkan kenaikan harga daging sapi lokal dan impor yang belum menunujukkan tanda segera berakhir.

Andri (41), satu pedagang daging sapi di Pasar Kramat Jati mengatakan kenaikan harga daging sapi saat ini lebih buruk dibanding ketika menjelang bulan Ramadan pada tahun 2021 lalu.

Dia mencontohkan harga daging sapi impor yang kini berkisar Rp 130 ribu per kilogram, harga ini berbeda jauh dengan harga daging sapi impor pada momen menjelang Ramadan 2021 lalu.

"Lebih parah tahun ini, tahun kemarin kita enggak begitu parah. Sekarang aja belum Lebaran aja impor sudah di atas Rp 100 ribu per kilogram," kata Andri di Pasar Kramat Jati, Jumat (4/3/2022).

Lapak pedagang daging sapi di Pasar Kramat Jati yang masih berjualan saat aksi mogok memprotes mahalnya harga, Jakarta Timur, Senin (28/2/2022).
Lapak pedagang daging sapi di Pasar Kramat Jati yang masih berjualan saat aksi mogok memprotes mahalnya harga, Jakarta Timur, Senin (28/2/2022). (TribunJakarta.com/Bima Putra)

Menurutnya pada momen Ramadan dan Idulfitri tahun 2021 harga daging sapi impor dari distributor ke pedagang hanya Rp 80 ribu per kilogram, sehingga harga jual ke pembeli tidak terlalu mahal.

Pada tahun 2021 lalu kenaikan harga daging sapi juga disebut baru terjadi di awal bulan Ramadan dan beberapa hari menjelang hari raya Idulfitri, beda dengan sekarang yang sudah terjadi.

"Sekarang harga daging sapi lokal saja sudah Rp 140 ribu per kilogram. Harganya naik dibandingkan sebelum kita mogok jualan Senin (28/2/2022). Sebelum mogok masih Rp 130 ribu," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas