Demo Kenaikan BBM, Orator Singgung Proyek Mercusuar hingga Potong Gaji Pejabat untuk Hemat Anggaran
Menurut orator, pembangunan IKN yang menghabiskan anggaran perlu dihentikan dan dialihkan untuk subsidi BBM.
Penulis: Naufal Lanten
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Massa aksi Persaudaraan Alumni (PA) 212 menggelar unjuk rasa tolak Kenaikan BBM di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (23/9/2022).
Demo yang dinamakan Aksi Bela Rakyat (Akbar) 2309 jilid 2 ini ini membawa tiga tuntutan, yakni meminta pemerintah turunkan harga bahan bakar minyak (BBM), turunkan harga bahan pokok dan meminta supermasi hukum ditegakkan.
Seorang orator menyatakan tuntutan yang dibawa dalam aksi ini harus dikabulkan.
Menurutnya, tuntutan ini bukan hanya untuk umat Islam saja, melainkan semua rakyat Indonesia.
Orator lantas mengusulkan dua opsi yang bisa dilakukan pemerintah terkait subsidi, pertama adalah realokasi anggaran terhadap sejumlah proyek.
“Ada dua solusi. Pertama relokasi anggaran proyek mercusuar,” kata orator dari atas mobil komando.
Ia lantas menyinggung soal proyek Ibu Kota Nasional (IKN) baru di Provinsi Kalimantan Timur.
Menurut orator, pembangunan IKN yang menghabiskan anggaran perlu dihentikan dan dialihkan untuk subsidi BBM.
“IKN butuh dana ratudan miliar. Kalau itu disetop enggak perlu naikkan BBM,” katanya.
Kemudian yang kedua adalah melakukan pengetatan pengeluaran negara dengan memotong gaji pejabat.
“Potong semuanya. Potong gaji pejabat,” tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, massa aksi unjuk rasa dari Persaudaraan Alumni (PA) 212 mulai mendatangi kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat, Jumat (23/9/2022).
Baca juga: Massa Aksi PA 212 Salat Ashar Berjamaah, Wudhu dengan Air Mancur Patung Kuda
Berdasarkan pantauan Tribunnews.com di lokasi, sejak sekira pukul 13.05 Wib, terlihat sejumlah peserta mulai berdatangan satu per satu.
Kehadiran massa aksi diawali dari sebuah mobil komando yang berjalan sambil membaca lantunan doa menuju blokade polisi di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.