Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Datangi Posko Pengaduan di Balai Kota, Penjual Kopi Ini Tagih BLT: Saya Belum Menerima Sepeser Pun

Askarudin Aziz (61) datang menyambangi posko pengaduan di Balai Kota DKI Jakarta.

Editor: Wahyu Aji
zoom-in Datangi Posko Pengaduan di Balai Kota, Penjual Kopi Ini Tagih BLT: Saya Belum Menerima Sepeser Pun
Tribunnew.com/Alboin Samosir
Askarudin Aziz (61) datang menyambangi posko pengaduan di Balai Kota DKI Jakarta. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Alboin Samosir 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Askarudin Aziz (61) datang menyambangi posko pengaduan di Balai Kota DKI Jakarta.

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai penjual kopi ini menyampaikan kehadirannya untuk meminta kepastian terkait dengan Bantuan Langsung Tunai (BLT)

"Saya kesini mau meminta kepastian terkait dengan BLT yang dijanjikan oleh pemerintah, sebab sampai saat ini saya belum menerima sepeser pun," ujar Aziz saat ditemui Tribunnews pada Kamis (27/10/2022).

Selain menjual kopi, pria yang tinggal di Jalan Kali Besar Timur Nomor 17 tersebut, juga bekerja sebagai penjaga dan pengelola mushola yang tidak jauh dari tempat dia tinggal. 

"Untuk menambah penghasilan, saya bekerja menjaga mushola. kebetulan warung tempat saya menjual kopi berdekatan dengan mushola," kata Aziz. 

Selain itu, Aziz juga menyampaikan kehadirannya tidak hanya meminta pemerintah DKI Jakarta memberikan BLT, tetapi juga memastikan status mushola yang saat ini sedang dia kelola. 

Berita Rekomendasi

"Saat ini mushola yang sedang saya kelola sedang digugat oleh suatu perusahaan yang mengklaim tanah tempat mushola berdiri adalah hak mereka, padahal tanah tersebut merupakan pemberian," ujar Aziz. 

Aziz mengatakan tanah tersebut adalah tanah yang dahulu dihibahkan seseorang kepada dirinya. oleh Aziz tanah tersebut kemudian didirikan sebuah mushola.

Baca juga: Pj Gubernur DKI Buka Lagi Posko Pengaduan di Balai Kota, Jubir Anies Baswedan: Lebih Banyak Gimmick

"beberapa kali pihak perusahaan meminta supaya tanah tersebut segera dikosongkan, tetapi saya menolak," lanjut Aziz. 

"Bahkan saya pernah diintimidasi oleh preman yang berasal dari luar kampung ini," sambung Aziz. 

Aziz berharap dengan aduan yang sudah disampaikan kepada pihak pemerintah provinsi DKI Jakarta permasalahan yang dia alami segera menemukan titik terang. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas