Mengenang Kebakaran Depo Plumpang tahun 2009, Dugaan Aksi Teroris dan Jurnalis Mual Cium Bau Mayat
Berbagai spekulasi bermunculan pada peristiwa kebakaran Depo Plumpang tahun 2009 silam, mulai dari sabotase hingga ulah teroris
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kali kedua Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara mengalami kebakaran hebat.
Peristiwa pertama terjadi pada Januari 2009 dan yang kedua pada 3 Maret 2023.
Pada tahun 2009 Tribun dalam hal ini penulis sempat ditugaskan meliput ke Depo yang sudah beroperasi sejak tahun 1974 silam.
Kebakaran tahun 2009 terjadi pada 18 Januari 2009 sekitar pukul 21.00 WIB.
Api baru bisa padam keesokan harinya pada pukul 06.00 WIB.
Berbagai spekulasi bermunculan pada peristiwa kebakaran Depo Plumpang tahun 2009 silam, mulai dari sabotase hingga ulah teroris.
Apalagi saat itu isu yang muncul ke permukaan adalah penggantian Dirut Pertamina Ari Soemarno oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono(SBY).
Baca juga: Pengamat: Depo Pertamina di Plumpang Sudah Tidak Proper, harus Dipindah Jauh dari Area Pemukiman
Isu kuat yang menyertai peristiwa kebakaran Depo Plumpang 2009 dikaitkan dengan aksi teroris.
Sebelum kebakaran tepatnya 21 Oktober 2008 Densus 88 menangkap kelompok teroris yang menjadikan Depo Plumpang sebagai targetnya.
Akhirnya, Kabareskrim Mabes Polri saat itu Komjen Pol Susno Duadji mematahkan dua dugaan penyebab kebakaran.
Penyelidikan polisi menyimpulkan bahwa kebakaran disebabkan oleh faktor teknis.
Ada percikan api dari gesekan elektrostatik antara lokasi pengambilan sampling dengan lubang ukur lalu menyambar bensin di tangki nomor 24.
Ketika itu para awak media juga banyak yang hadir di lokasi kejadian termasuk para jurnalis asing.
Pada waktu itu awal media mendapatkan kabar bahwa tidak ada korban jiwa akibat kebakaran Depo Plumpang.