22 Kucing Mati Misterius di Tanjung Priok: Kejang-kejang dan Keluarkan Air Seni
Gejala yang dialami kucing-kucing yang mati tersebut kata Nurus juga sama yakni mengalami kejang-kejang
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 21 kucing mati mendadak di wilayah RW 05, Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Ketua RW 05 Sunter Agung, Nurus Shobah menyebut fenomena misterius tersebut sudah terjadi hampir dua pekan belakangan.
Baca juga: 21 Kucing di Sunter Agung Mati Mendadak Sejak 6 Juli, Sudin KPKP Jakarta Utara Investigasi
"Ada kurang lebih mati mendadak secara berkala 10 harian," ujar Nurus, Rabu(12/7).
Kucing yang mati tersebut kata Nurus tersebar di beberapa wilayah, yakni RT 012, RT 015, RT 011, RT 001, dan RT 006. Nurus merinci, dari jumlah tersebut sebanyak 12 ekor kucing yang mati terdapat di RT 012, 4 ekor mati di RT 001, 3 ekor mati di RT 011, 1 ekor di RT 015, dan 1 ekor mati di RT 006.
Gejala yang dialami kucing-kucing yang mati tersebut kata Nurus juga sama yakni mengalami kejang-kejang dan mengeluarkan air seni. Banyak warga menduga puluhan kucing yang mati tersebut diracun orang.
"Dugaan yang punya kucing, kucingnya diracun, tapi enggak tahu sumber racunnya darimana," ujar Nurus.
Nurus menyebut kucing yang mati bertambah lagi kemarin. Kucing yang mati tersebut ditemukan seusai petugas dari KPKP mengambil sampel dari 21 kucing yang mati misterius sebelumnya.
Baca juga: Puluhan Kucing Mati Mendadak di Sunter, Keracunan atau Kena Penyakit Infeksius?
"Jadi sekarang ada 22 kucing setelah pagi petugas ambil sampel sorenya ada lagi yang mati," ujar Nurus.
Kepala Dinas (KPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati menuturkan, petugas Suku Dinas KPKP Kota Administrasi Jakarta Utara telah melaksanakan investigasi terkait laporan tersebut bersama ketua RW setempat. Berdasarkan informasi lapangan ada 21 ekor kucing mati semenjak tanggal 6 Juli 2023.
Puluhan kucing menunjukan gejala kejang dan mengeluarkan air seni sebelum mati.
"Pada saat dilakukan investigasi masih ditemukan 1 ekor kucing yang mati," ujar Suharini.
Selanjutnya, petugas membawa sampel kucing mati untuk dilakukan nekropsi dan pemeriksaan patologi di laboratorium Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan dan Peternakan agar mendapatkan diagnosa penyebab kematian kucing kucing tersebut.
"Nanti kalau sudah ada hasil akan kami sampaikan juga," terang dia. Informasi terkait fenomena kucing mati mendadak ini pertama diunggah akun instagram @seputarsunter.
Baca juga: Dinas KPKP Jakarta Investigasi Kasus Kematian Mendadak Puluhan Kucing di Sunter
Ia pun menyebut, pemeriksaan laboratorium terhadap sampel kucing mati yang dilakukan Dinas KPKP DKI memakan waktu kurang lebih tiga hari. Eli pun meminta masyarakat tak khawatir dan menunggu hasil pemeriksaan laboratorium yang kini tengah dilakukan.
“Mudah-mudahan dua hari ke depan (sudah keluar hasilnya). Hari Kamis atau Jumat,” ujarnya.
Kapolsek Tanjung Priok Kompol Nazirwan menyebut pihaknya sudah menerima laporan dari warga-warga yang kucingnya mati secara misterius.
Polisi lanjut Nazirwan langsung berkoordinasi dengan Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kealutan dan Pertanian(KPKP) Jakarta Utara guna melakukan penyelidikan.
"Semua masih dalam penyelidikan dan kita sudah berkoordinasi dengan Sudin KPKP," ujarnya. “Hasil lab keluar tiga hari sih biasanya. Kalau sempel kemarin diambil, segera mungkin kalau sudah ada hasilnya saya informasikan,” ucapnya.(Tribun Network/bim/ger/wly)