Bayi 2 Bulan Kritis Dirawat di NICU RSAB Harapan Kita, Diduga Gara-gara Salah Beri Susu Formula
Bayi Lanala lahir dengan diagnosa penyumbatan usus dan kelainan hati di Rumah Sakit Pelni pada 13 Juni lalu.
Editor: Choirul Arifin
"Tiba-tiba hari Selasa itu udah kelihatan semuanya itu makin kuning. Itu kuning dilihat pakai kasat mata kalau itu benar-benar kuning udah sampai ke mata, lidah, semua itu udah benar-benar kuning pekat," jelas Chintia.
Tak sampai di situ, beberapa hari kemudian, Chintia melihat feses Nala mengeluarkan darah yang berwarna merah kehitaman.
Namun lagi-lagi, kata dia, perawat yang mengurusi Nala menepis mentah-mentah pendapat Chintia.
Menurut perawat tersebut, gumpalan itu hanyalah feses saja, bukan darah.
Baca juga: Ibu dari Bayi Tertukar di Bogor Sudah Tes DNA, Polisi akan Panggil RS Sentosa untuk Klarifikasi
Hingga akhirnya karena tak kunjung ditangani, malam harinya anak keduanya itu mengalami anfal atau kejang-kejang.
Napasnya memberat hingga membuat dadanya kembang kempis begitu dalam.
Di saat itulah, perawat tersebut panik dan memanggil dokter yang menangani saat Nala.
"Dokter IGD bilang, 'Bu begini dari jam berapa?' Dari pukul 07.00 WIB, 'Berarti udah lebih dari 10 kali ya?' Iya. Dokter bilang, 'Ibu enggak info ke suster?', karena susternya ada di situ, saya tunjuk. 'Saya sudah info sama suster ini' susternya diam saja," kata Chintia berkaca-kaca.
"Akhinya Nala dibawa ke ICU. Ternyata di ICU datanglah dokter ICU kalau Nala keadaannya itu udah kompleks banget, kritis, bahkan harapan hidupnya tuh kecil," katanya lagi.
Bahkan, ungkap Chintia, Nala mengalami pendarahan di kepalanya.
Baca juga: Mayat Bayi Ditemukan di Pinggiran Sungai Ciliwung, Terbungkus Sarung dan Kantong Plastik
"Bahkan bibirnya pun udah miring-miring pas lagi kejang itu. Sampai kemaren itu masih miring-miring," pungkasnya.
Melihat kondisi putrinya jadi seperti itu, Chintia memutuskan untuk mempublikasikan di media sosial.