Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMK di Ciseeng Bogor Belum Kunjung Tertangkap
Hingga hari kelima, pelaku tawuran yang menyebabkan tewasnya seorang pelajar di Kampung Kedokan, Ciseeng, Bogor, belum kunjung berhasil ditangkap.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Hingga hari kelima, pelaku tawuran yang menyebabkan tewasnya seorang pelajar di Kampung Kedokan, Desa Putat Nutug, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, belum kunjung berhasil ditangkap.
Korban tewas adalah pelajar sebuah sekolah menengah kejuruan (SMK) berinisial AA.
Syahrul Aziz, kakak korban tewas dalam tawuran tersebut mengatakan sangat berharap Polsek Parung segera menangkap pelaku.
Syahrul Aziz mengatakan, adiknya meregang nyawa pada Selasa (6/2/2024) dalm tawuran tersebut dan sampai kemarin dia mengaku belum mendapatkan informasi mengenai penangkapan para pelaku oleh polisi.
"Setelah kejadian langsung buat laporan polisi. Kalau dari pihak kepolisian belum dapet info, nomor telepon saya juga sudah disimpan disana cuma belum ada update terbaru," ujarnya , Sabtu (10/2/2024).
Syahrul Aziz mengatakan, tewasnya AA membuat ibunya syok dan kondisi psikis sang ibu saat ini masih lemah.
"Dari pihak keluarga ingin pelakunya cepet-cepet ketangkep biar mamah saya tenang, soalnya mamah saya belum tenang kalau pelaku belum ketangkep, pingsan terus," kata dia.
Kapolsek Parung Kompol Sularso belum memberikan jawaban terkait update dari persoalan tersebut ketika dikonfirmasi TribunnewsBogor.
Baca juga: Tawuran Antarpelajar SMK di Dekat TPU Desa Putat Nutug Ciseeng Renggut Nyawa Seorang Pelajar
Peristiwa tawuran terjadi pada Selasa (6/2/2024) sekitar pukul 17.30 WIB di wilayah Kampung Kedokan, Desa Putat Nutug, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor.
Bentrokan ini pecah setelah kedua kelompok remaja yang sedang konvoi dari arah yang berlawanan itu berpapasan di lokasi kejadian, hingga akhirnya tawuran dengan menggunakan senjata tajam pun tak terhindarkan.
Baca juga: Pelaku Tawuran di Palembang yang Tewaskan Putra Alam Diringkus, 3 Lainnya Diburu Polisi
"Motif para pelaku tawuran yaitu mereka sudah melakukan perjanjian untuk melakukan tawuran di lokasi tersebut," ujar Kapolsek Parung, Kompol Sularso melalui keterangannya, Rabu (7/2/2024).
Akibat kejadian tersebut, AA (18) meregang nyawa akibat terkena sabetan senjata tajam.
"Kami akan kami usut sampai tuntas. Saat ini kami masih mencari bukti-bukti dan keterangan dari para saksi proses penyelidikan lanjut. Bagi masyarakat yang mengetahui kejadian tersebut harap dilaporkan kepada kami," kata kapolsek.
Laporan reporter Muamarrudin Irfani | Sumber: Kontan