Cara Arif Bunuh RM sebelum Masukkan Jasad Korban ke Koper: Gelap Mata, Tersinggung Perkataan Korban
Begini cara Arif membunuh Rini sebelum dimasukan dalam koper dan dibuang di Cikarang, Bekasi. Sempat terjadi cekcok antara tersangka dan korban.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Terungkap bagaimana cara Ahmad Arif Ridwan Nuwloh atau AARN (29) membunuh RM (50) sebelum dimasukan dalam koper dan dibuang di Cikarang, Bekasi.
Kapolres Metro Bekasi, Kombes Twedi Aditya menuturkan awalnya Arif bertemu RM di sebuah hotel di Bandung pada 24 April 2024 silam.
Twedi mengungkapkan saat berada di dalam kamar, tersangka dan korban sempat berhubungan badan.
Namun, seusai berhubungan badan, RM meminta pertanggungjawaban kepada Arif untuk dinikahi.
Mendengar hal tersebut, kata Twedi, Arif langsung menolaknya.
"Setelah melakukan hubungan suami-istri, ada lah percakapan. Jadi, korban ini meminta pertanggungjawaban dari tersangka AARN, minta dinikahi tetapi tersangka AARN menolak," kata Twedi dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (3/4/2024).
Twedi mengungkapkan lantaran Arif tidak mau menikahi, RM pun mengucapkan perkataan yang menyakiti tersangka.
Ucapan korban itu lah, kata Twedi, yang membuat Arif gelap mata dan menghabisi RM.
Baca juga: AARN Dua Kali Beli Koper Usai Bunuh Wanita di Hotel, Jemput Adik Sebelum Buang Mayat di Cikarang
Dia menjelaskan Arif membunuh RM dengan cara membenturkan kepala korban ke tembok dan dilanjutkan hingga mencekiknya sampai tak bisa bernafas.
"Tersangka AARN menolak menikahi korban, sehingga korban mengeluarkan kata-kata yang menyakiti hati tersangka. Sehingga tersangka melakukan perbuatan membenturkan kepala korban ke tembok hingga berdarah."
"Kemudian satu korban tidak berdaya, tersangka membekap mulut dan hidung (korban) sekaligus mencekik korban selama 10 menit sampai memastikan korban tidak bergerak dan bernafas lagi," beber Twedi.
Korban Remehkan Profesi Tersangka Jadi Awal Niatan Arif Bunuh RM
Adapun ucapan yang membuat Arif sakit hati adalah umpatan dari RM hingga tersangka diremehkan oleh korban sebagai auditor.
"(Korban mengatakan) 'Ngapain ngurusin yang kayak gini? saya nggak ikut-ikut. Saya mau setor uang. Ngapain auditor kayak kamu, b*******."