Devi Karmawan Disebut Kehabisan Napas di dalam Toren Air, Warga Dengar Bunyi Cekikan
Berdasarkan keterangan kepolisian, Devi meninggal dunia diduga karena kehabisan nafas di dalam toren air.
Editor: Erik S
Sampai akhirnya mayat Devi dikeluarkan dari toren air, dan dibawa ke rumah sakit Kramatjati, Jakarta Timur guna menjalani otopsi.
Hingga saat ini, masih dipertanyakan apa yang menyebabkan Devi ada di dalam toren tersembunyi itu, hingga meninggal dunia.
Warga sempat dengar jeritan
Sutrisno mengatakan bahwa warga sekitar rumahnya sempat mendengar suara cekikan pada Sabtu (25/5/2024) malam atau sehari sebelum mayat Devi Karmawan (27) ditemukan di dalam toren air rumahnya.
Saat itu, Sutrisno mengaku tengah berada di luar rumah untuk bermain bulu tangkis.
“Sebelum saya pulang badminton, yang belakang rumah saya persis, Pak Yogi, itu kemarin bilang, dia dengar ada suara orang dicekik, orang berantem dicekik,” ujar Sutrisno di RT 03/RW 01, Gang Samid Sian, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Selasa (28/5/2024).
Baca juga: Jasad Anaknya Ditemukan di Toren, sang Ibu: Sabtu Masih Ngobrol, Sempat Minta Kerok
“Dengarnya di belakang rumah dia, belakang rumah dia (tetangga) itu toren saya. Dia kira saya sedang berantem dengan istri saya. Makanya, dia datang ke rumah saya Sabtu malam,” sambungnya.
Saat tetangga tersebut datang ke rumahnya, Sutrisno sedang keluar. Sang tetangga akhirnya bertemu dan berbincang dengan anak Sutrisno.
“Kebetulan ketemu anak saya. Tanya, 'bapak ada?', 'bapak badminton, pak', 'oh enggak, tadi ada suara orang teriak, jerit', 'saya juga dengar, saya kirain juga kutilanak', anak saya bilang gitu. Cuma, suara jeritan,” tutur Sutrisno.
Tetangganya yang lain juga sempat mendengar suara mencurigakan pada Sabtu malam.
“Tetangga saya yang pagar hitam itu, dari belakang (tempat toren), dengar suara, ‘buk’, gitu. Ada dua orang,” lanjut dia.
Penemuan mayat Devi bermula pada Minggu (26/5/2024) saat istri Sutrisno mengeluhkan soal airnya yang terasa bau dan tampak keruh.
Istri Sutrisno meminta suaminya untuk menguras toren. Namun, dia menolak karena baru beberapa waktu lalu menguras toren. Di lain hari, yakni Senin (27/5/2024), aroma air di rumah Sutrisno mulai sangat tidak sedap dan terasa licin.
Oleh karena itu, Sutrisno dan mertuanya, Abu Suud (60), mengecek toren yang ada di belakang rumah dengan melewati kediaman tetangga.
Mengingat usia Abu yang telah senja, Sutrisno lebih dulu mengecek toren dengan memutar penutup penampung air itu sebanyak dua sampai tiga kali putaran.
Baca juga: Sang Ibu Sebut Ada Bekas Cekikan di Leher Mayat Dalam Toren Pondok Aren Tangerang Selatan