Tidak Diambil Keluarga Karena Biaya, Begini Nasib Jenazah Pengemis Tua Korban Kebakaran di Pejaten
Jenazah Rusmiyati (60) kini sudah hingga kini sudah satu pekan berada di Rumah Sakit Fatmawati karena tidak kunjung diambil keluarganya
Editor: Erik S
Jauh sebelum bertempat tinggal di gubuk reyot berukuran 2 x 1,5 meter itu, Rusmiyati hidup bersama suami di salah satu kontrakan yang ada di wilayah RT 02/RW 07 Kelurahan Pejaten Barat.
Kendati demikian, suami Rusmiyati meninggal dunia. Akhirnya, korban tinggal seorang diri dengan bekerja sebagai kuli cuci pakaian di rumah tetangganya.
“Tahun berapa ya (suaminya meninggal), enggak tahu persis juga, sudah lama banget, waktu abak saya masih kecil. Sekarang saja anak saya sudah 30 tahunan,” ujar Marzuki.
Marzuki juga tidak mengetahui secara pasti sejak kapan Rusmiyati bertempat tinggal di gubuk tersebut. Hanya saja, hal ini terjadi sebelum Marzuki menjabat sebagai ketua RT setempat.
Baca juga: Petugas Pemadam Kebakaran Indonesia Incar Penggunaan Sabun sebagai Bahan untuk Memadamkan Api
Selama bermukim di wilayah RT 02, baik rumah kontrakan maupun gubuk reyot, Rusmiyati tidak pernah mengurus identitasnya yang masih terdaftar sebagai warga Balaraja.
Padahal, pengurus RT sudah beberapa kali mengimbau Rusmiyati untuk mengurus administrasi agar tercatat sebagai warga RT 02. Karena tidak tercatat secara administrasi, tidak ada satu pun bantuan dari pemerintah yang Rusmiyati terima.
“Kita kan ada RW, LMK. Diajak ke Dinsos, enggak mau. Kalau bisa dibilang, orangnya itu ngeyel, enggak mau. Sebagai RT dan pemangku wilayah, sudah berperan. Dia sakit juga kita bantu dan urus,” pungkas Marzuki.
Dikebumikan tanpa nama
Kapolsek Pasar Minggu Kompol Anggiat Sinambela mengungkapkan, sudah satu pekan jenazah Rusmiyati menunggu di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan.
“RT sudah berupaya menghubungi (keluarga) di kampung halaman, enggak direspons. Ya pokoknya ditolak, kalau enggak salah, itu masalahnya dana,” ujar Anggiat.
Baca juga: Anggota DPR Minta Pertamina Umumkan Dampak Kebakaran CDU IV Terhadap Kapasitas Produksi
Berdasarkan prosedur, Anggiat menyampaikan bahwa jenazah yang tidak diambil oleh keluarganya akan dikebumikan tanpa nama oleh pihak rumah sakit.
“(Ditunggu) enggak lama-lamalah, enggak lama-lama. Kan itu bukan korban pembunuhan atau apa, kan (korban) kebakaran,” ucap Anggiat.
Diberitakan sebelumnya, kebakaran yang menghanguskan gubuk Rusmiyati ini terjadi pada Sabtu (8/6/2024) sekitar pukul 21.34 WIB.
Perwira Piket Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan, Agus Guritno Gunawan mengatakan, api yang melalap rumah Rusmiyati ini berasal dari lilin.
“(Rusmiyati) sedang tidur seorang diri, menyalakan lilin sebagai penerangan," kata Agus dikutip dari keterangan yang diterima Kompas.com.
"Tanpa disadari, lilin terjatuh dan menyambar barang-barang yang mudah terbakar di sekitarnya," sambung dia. (Kompas.com/TribunJakarta)