3 Fakta Bos Aksesori di Bekasi Dibunuh Istri dan Anaknya: Motif hingga Terancam Hukuman Mati
Berikut tiga fakta terkait pembunuhan terhadap bos aksesori di Bekasi oleh istri, anak, dan pacar anaknya.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Bos aksesori asal Bekasi, Asep Saepudin (43) tewas di tangan keluarganya sendiri.
Dia dibunuh oleh istrinya, Juhariah (45); anaknya, Silvia Nur (22); dan pacar putrinya, Hagistko Pramada (22).
Sebelum ketahuan dibunuh, jasad Asep sudah sempat dimakamkan dan berujung kembali dibongkar.
Pembongkaran ini berawal dari kecurigaan adik korban, Yudi yang mencurigai bahwa kakaknya tewas dengan cara tidak wajar lantaran ditemukan sejumlah luka di tubuhnya.
Alhasil, proses pembongkaran dilakukan oleh kepolisian setelah kecurigaan Yudi dilanjutkan dengan membuat laporan ke Polsek Setu.
Selanjutnya, berdasarkan hasil autopsi, penyebab tewasnya Asep ternyata akibat dibunuh oleh keluarganya sendiri.
"Ya betul setelah kami melakukan serangkaian penyelidikan. Kami ungkap kasus kekerasan dalam rumah tangga, pembunuhan berencana, serta penganiayaan yang menyebabkan kematian terhadap korban AS," kata Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Twedi Aditya Bennyahdi saat konferensi pers di Mapolres Metro Bekasi pada Senin (22/7/2024) dikutip dari Warta Kota.
Pelaku Sempat Coba Bunuh Asep 2 Kali, Berujung Gagal
Twedi menuturkan para pelaku sudah mencoba membunuh Asep sebanyak dua kali pada bulan Juni 2024 lalu.
Adapun percobaan pertama dilakukan pada 24 Juni 2024 lalu dengan cara pelaku memberikan minuman susu soda kepada korban yang sudah dicampur dengan deterjen.
Baca juga: Suami di Bekasi Dibunuh Anak dan Istri: Pelaku Kesal Korban Tidak Mau Lunasi Utang Pelaku
Hanya saja, upaya pertama itu masih gagal.
Kemudian, sehari setelahnya, percobaan pembunuhan kembali dilakukan dengan cara yang sama dan lagi-lagi berujung gagal.
Di hari yang sama, Hagistko pun mengusulkan agar korban langsung dieksekusi dan disetujui oleh Silvia dan Juhariah.
Namun, lagi-lagi, usaha tersebut gagal.