9 Tahun Tak Terungkap, Misteri Kematian Akseyna Mahasiswa UI Kembali Diusut Polisi
Sembilan tahun lebih kasus ini jadi misteri karena penyebab kematian Akseyna mahasiswa UI tidak pernah terungkap.
Penulis: Hasanudin Aco
Hasil Pusat Laboratorium Forensik menunjukkan bahwa tulisan pada surat wasiat memang identik dengan tulisan Akseyna, namun masih perlu didalami.
Seiring berjalannya waktu polisi semakin tidak percaya bahwa Akseyna mengakhiri hidupnya, melainkan menduga korban dibunuh.
Dugaan tersebut didasarkan polisi pada hasil visum, keterangan para saksi, dan bukti.
Salah satu bukti yang menguatkan dugaan polisi terhadap pembunuhan adalah Akseyna masih berkuliah pada Senin (23/5/2024) sebelum ia dilaporkan tidak pulang ke kos.
Selain itu, ahli grafolog dari American Handwriting Analysis Foundation, Deborah Dewi, yang dihadirkan sebagai saksi mengatakan, tulisan pada surat wasiat yang diduga ditulis oleh Akseyna bukanlah tulisan tangan korban.
Krishna Murti yang pada saat itu menjabat sebagai Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya dan masih berpangkat Kombes menyatakan, Akseyna diduga sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri ketika ditenggelamkan di Danau Kenanga UI.
Ha tersebut didasarkan pada hasil visum yang menunjukkan paru-paru Akseyna terdapat air dan pasir.
Menurut Krishna, hal tersebut tidak akan terjadi jika Akseyna sudah tidak dapat bernapas.
Hal lain yang ditemukan polisi adalah robekan pada bagian tumit sepatu Akseyna yang memperkuat dugaan bahwa korban dibunuh.
Polisi menyebutkan, ada kemungkinan korban diseret dan ditemukan pula luka-luka tidak wajar pada wajah Akseyna.
“Danaunya dangkal, kalau dia bunuh diri kenapa tidak nyemplung di laut. Menenggelamkan diri itu proses bunuh diri yang sangat lambat. Kalau mau bunuh diri, kenapa tidak loncat saja dari atap gedung,” jelas Krishna.
Penyelidikan Akseyna dilanjutkan pada 2020
Krishna menjelaskan, polisi sulit mengungkap penyebab kematian Akseyna UI dan pelaku karena lokasi yang terkait dengan kondisi korban sudah rusak lantaran dimasuki orang yang tidak berkepentingan.
Teguh Nugroho yang menjabat sebagai Kasat Reskrim Polresta Depok pada 2016 menyampaikan, pihaknya sulit menetapkan siapa tersangka di balik pembunuhan Akseyna.
Sebabnya, ada jarak empat hari antara penemuan jasad Akseyna hingga korban dapat diidentifikasi.