Mahyudin: Generasi Muda Jangan Memilih Karena Primordialisme
Tahun 2018 akan digelar pilkada serentak di 191 daerah dan pada tahun 2019 akan dilaksanakan pemilu presiden.
Editor: Content Writer
Bangsa Indonesia sebentar lagi akan memasuki tahun politik. Tahun 2018 akan digelar pilkada serentak di 191 daerah dan pada tahun 2019 akan dilaksanakan pesta demokrasi besar Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif.
Generasi muda adalah elemen luar biasa secara kuantitas untuk ikut berpartisipasi dalam memilih bahkan ada yang baru pertama kali ikut memilih dan memberikan suaranya.
Wakil Ketua MPR RI Mahyudin, melihat suara generasi muda memang sangat luar biasa. Suara generasi muda akan menentukan kepimpinan bangsa sekaligus menentukan kemana bangsa ini akan dibawa.
Untuk itu, generasi muda juga rakyat secara luas harus sangat hati-hati dalam memberikan suaranya. Jangan asal pilih. Jangan sampai terpilih pemimpin-pemimpin yang tidak amanah dan hanya mementingkan dirinya sendiri.
“Jangan lagi memilih pemimpin karena primodialisme karena kesukuan tapi berdasarkan kemampuan. Kita memilih Gubernur, Bupati yang kita yakini secara kepribadian memiliki kemampuan membangun daerahnya dan rakyatnya. Lihat latar belakangnya. Kalau terlibat korupsi dan kejahatan lainnya jangan dipilih. Tapi, walaupun sukunya minoritas namun memiliki kemampuan membangun daerah dan mensejahterakan rakyatnya itu yang harus dipilih,” ungkapnya, di hadapan 300 lebih mahasiswa se kota Samarinda dan anggota HMI Kota Samarinda, peserta Silaturahmi Kebangsaan bersama Wakil Ketua MPR RI Mahyudin, di aula LPMP, Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (16/12/2017).
Intinya, lanjut Mahyudin, rakyat dan generasi muda harus memilih karena bisa diyakini niat dan kemampuannya dalam membangun daerah dan mensejahterakan rakyatnya. Jika asal memilih dan ternyata kemampuannya tidak ada, tujuan menjadi pejabat tidak jelas hanya mementingkan dirinya sendiri, maka pembangunan daerah dan kesejahteraan rakyat tidak akan tercapai.
“Pancasila adalah patokan kita dalam memilih siapapun dia yang mampu dan memiliki niat yang baik maka pilihlah. Untuk itu mulai dari sekarang generasi muda pelajar dan mahasiswa pelajarilah tokoh-tokoh atau calon-calon pemimpin. Perhatikan latarbelakangnya, pelajari pribadinya dan kemampuannya agar Indonesia dan rakyat Indonesia cepat maju dan sejahtera,” tandasnya. (*)