MPR Mengajak Sahabat Kebangsaan untuk Ambil Peran dalam Pembangunan Lewat Kerja Sama dengan Unnes
Pelaksana Tugas Deputi Administrasi Setjen MPR RI Siti Fauziah mengingatkan kembali peran penting pemuda dan mahasiswa dalam berbangsa dan bernegara.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Di hadapan Civitas Akademika Universitas Negeri Semarang (Unnes) Pelaksana Tugas Deputi Administrasi Setjen MPR RI Siti Fauziah mengingatkan kembali peran penting yang pernah dilakukan pemuda dan mahasiswa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Diawali pada 1908, para pelajar mendobrak kungkungan penjajahan dengan mendirikan organisasi pergerakan Budi Utomo. Dua puluh tahun kemudian, pada 1928, para pemuda, perwakilan dari seluruh wilayah Indonesia berikrar setia mengucapkan Sumpah Pemuda. Kemudian pada 1945, pemuda terlibat aktif membidani lahirnya proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus.
"Di era pembangunan, para pemuda dan mahasiswa juga terlibat aktif, sebagai motor lahirnya gerakan reformasi pada 1998. Gerakan ini menghadirkan amandemen terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945," kata Siti Fauziah menambahkan.
Kenangan seperti, itu menurut Bu Titi panggilan akrab Siti Fauziah harus terus ditumbuh suburkan, agar menjadi inspirasi bagi para mahasiswa, baik saat ini maupun masa depan. Karena sepanjang keberadaannya, hubungan antara mahasiswa dan bangsa Indonesia selalu beriring, seiya sekata dan tidak bisa dipisahkan
Pernyataan itu disampaikan Siti Fauziah saat membuka Sarasehan Kehumasan MPR RI-Menyapa Sahabat Kebangsaan, kerja sama MPR dengan Universitas Negeri Semarang (Unnes). Acara tersebut berlangsung di Gedung Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Prof. Ir. Retno Sriningsih Satmoko, Universitas Negeri Semarang, Selasa (31/5/2022). Ikut hadir pada acara tersebut, Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan dan Kerja Sama Unnes Mulyo Widodo.
Dua orang narasumber turut menyampaikan makalahnya pada sarasehan dengan tema “Peran Mahasiswa dalam Memajukan Bangsa”. Keduanya adalah, Budi Muliawan, Kabag Pemberitaan dan Hubungan antar Lembaga Setjen MPR RI, serta Muhammad Burhanudin, Kepala UPT Pusat Humas Unnes.
Menyapa sahabat kebangsaan yang menjadi tagline acara sarasehan, menurut Titi memiliki makna bahwa semua adalah sahabat MPR. Diharapkan, semua yang hadir mengetahui tugas wewenang lembaga MPR, untuk mengukuhkan MPR sebagai Rumah Kebangsaan, Pengawal Ideologi Pancasila dan Kedaulatan Rakyat.
Jadi, kehadiran MPR ke Unnes bukan untuk menggurui, tetapi mengajak mahasiswa mengambil peran dalam pembangunan bangsa. Serta merefresh memori kebangsaan, bahwa dari zaman sebelum kemerdekaan, pemuda dan mahasiswa memiliki peran yang strategis dalam pembangunan bangsa dan negara Indonesia.
"Tahun 2021 acara ini dilaksanakan di 7 perguruan tinggi di Indonesia, dan pada 2022, Universitas Negeri Semarang merupakan tempat pertama pelaksanaan kegiatan ini," kata Siti Fauziah menambahkan.
Setelah Unnes, Siti Fauziah berharap MPR akan menggelar acara serupa di beberapa perguruan tinggi di kota lain. Dengan begitu diharapkan MPR akan semakin banyak memiliki sahabat kebangsaan yang siap berkontribusi dalam pembangunan. Dan menerima estafet pembangunan dimasa yang akan datang.
Sementara itu, mewakili Rektor Unnes yang berhalangan hadir, Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan dan Kerja Sama Unnes Mulyo Widodo menyambut baik kerja sama MPR dengan Universitas Negeri Semarang. Menurutnya Sarasehan Kehumasan yang diikuti Mahasiswa Unnes bisa memberikan pengalaman berharga, yang tidak didapat di bangku kuliah. Karena itu, Mulyo Widodo berharap seluruh anak didiknya mengikuti acara tersebut, dengan baik dari awal hingga akhir.
"Saya berterima kasih kepada rombongan dari MPR yang mau datang ke Unnes untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman baru bagi mahasiswa. Semoga semua pengetahuan yang disampaikan ditempat ini bisa diserap dengan baik, dan memberi manfaat baik sekarang maupun masa depan," kata Mulyo Widodo menambahkan. (*)