TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi demo ribuan guru dari DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten, Rabu (12/5/2010), mengusik perhatian para wakil rakyat yang berada di Gedung DPR RI. Aspirasi para guru diterima sejumlah wakil rakyat. Janji akan memperjuangkan pun meluncur menenangkan hati para guru.
"Hidup guru, hidup guru, hidup PGRI, solidaritas, yes," kata Ketua Komisi X DPR RI, Mahyuddin NS.
Komisi X yang membidangi pendidikan, pemuda, olahraga, pariwisata, kesenian, dan kebudayaan menerima dan berjanji akan menyuarakan aspirasi para guru kepada presiden SBY. "Bapak-bapak, ibu-ibu sekalian, alhamdullilah hari ini kita dapat bertemu dalam keadaan semangat dalam memperjuangkan hak guru. Kami meminta waktu 3 hari ini akan berkonsultasi dengan presiden SBY mengenai hal ini," kata Mahyuddin.
Sekitar seribu massa guru turun ke gedung DPR yang dipimpin Ketua PGRI, Dr Sulistio. Mereka menuntut diaktifkannya kembali Direktorat Jenderal PMPTK. Selama ini, ditjen itu yang mengurusi kehidupan para guru di seluruh Indonesia. Ditjen ini berperan mengelola meningkatkan mutu guru.
Anggota sekretariat PGRI, Yitno, mengatakan, masalah sertifikasi gurupun berada di bawah wewenang ditjen ini. "Dengan dicabutnya Ditjrn ini maka tunjuangan-tunjangan guru terkait sertifikasi juga mau dicabut," ungkapnya.
Aspirasi para guru pun ditanggapi Wakil Ketua DPR RI dari PAN, Taufik Kurniawan, saat memberikan orasinya dihadapan para guru, Rabu (12/5/2010). "Hidup Guru, hidup PGRI, solidaritas, yes. Tadi sudah disampaikan dari PGRI kepada kami. Semuanya nanti akan disampaikan dalam forum konsultasi dengan presiden. Insyaallah kita akan memperjuangkannya. Mohon doa restu akan perjuangan kita," pekik Taufik. (*)