Cegah Petasan, Polisi Perketat Pengamanan Indonesia vs Qatar
Kepolisian meminta masyarakat untuk maklum, jika nanti polisi menggelar razia secara mendadak.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Yudie Thirzano
Laporan wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri berjanji akan memperketat penjagaan dan pengamanan pertandingan Timnas Indonesia melawan Qatar yang akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada 11 Oktober 2011 mendatang.
Ini karena Polri tak ingin insiden petasan saat pertandingan Indonesia melawan Bahrain terulang. Bahkan, kepolisian meminta masyarakat untuk maklum, jika nanti polisi menggelar razia secara mendadak.
"Jadi, kalau nanti dilakukan pemeriksaan secara ketat, razia secara mendadak, harap maklum. Kami tidak ingin kejadian kemarin terulang," tegas Kadiv Humas Polri, Irjen (Pol) Anton Bachrul Alam, di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (7/9/2011).
Anton menjelaskan, jelang pertandingan Indonesia melawan Qatar, kepolisian tetap menerapkan langkah-langkah pre-entif kepada masyarakat, yakni imbauan tidak membawa barang-terlarang ke dalam stadion, seperti senjata tajam, air minum kemasan botol.
"Kami imbau ke masyarakat yang ingin nnotn harus clean (bersih). Tidak boleh memabawa apapun kecuali minum. Selain itu dilarang, seperti sajam, Aqua botol, batu apa lagi enggak boleh karena bisa untuk melempar. Kami perlu kesadarannya," imbaunya.
Seperti diketahui, kekalahan timnas Indonesia saat menjamu Bahrain di SUGBK pada Selasa (6/9/2011) malam, diperparah dengan insiden peledakkan petasan dan kembang api. Akibatnya, pertandingan sempat dihentikan oleh inspektur pengawas pertandingan dari badan sepakbola Asia, AFC.
Presiden Yudhoyono yang ikut menyaksikan langsung pertandingan itu, terpaksa harus pulang lebih awal lantaran insiden memalukan tersebut.
Diduga barang terlarang itu bisa masuk ke dalam stadion melalui celah pagar. Sebagai evaluasi, tidak hanya celah pagar, semua celah yang menjadi peluang masuknya benda-benda terlarang seperti petasan tersebut akan dijaga ketat oleh polisi. Dan Polda Metro Jaya sebagai penanggung jawab keamanan pertandingan mengakui kecolongan atas masuknya benda terlarang tersebut.