Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Boleh Demo di Rumah Dinas Wapres, Massa Bubarkan Diri

Massa yang kemudian berada di depan Istana Negara, kembali menyinggung mengenai aksi bakar diri yang dilakukan oleh Sondang Hutagalung

Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Yudie Thirzano
zoom-in Tak Boleh Demo di Rumah Dinas Wapres, Massa Bubarkan Diri
Serambi Banda Aceh/BEDU SAINI (BDU)
Mahasiswa yang tergabung dalam Solidaritas Anti Korupsi Aceh (SAKA) menggelar aksi saat memperingati hari anti korupsi di Simpang Lima, Banda Aceh, Jumat (9/12). (SERAMBI/BEDU SAINI) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Massa dari beberapa ormas yang dikomando Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) akhirnya membubarkan diri setelah berorasi di depan Istana Negara. Massa pengunjuk rasa sebelumnya juga sempat dihadang polisi saat hendak berunjuk rasa di depan rumah dinas Wapres Boediono.

Pantauan Tribunnews.com, karena dilarang polisi berunjuk rasa persis di depan rumah dinas Wapres Boediono, massa yang menumpang empat metromini dan beberapa mobil pick up akhirnya mengalihkan tempat unjuk rasanya ke depan Istana Negara. Polisi yang menutup Jalan Diponegoro tempat rumah dinas Wapres juga tak luput dari pengendara sepeda motor yang menanyakan kenapa jalannya ditutup. "Kok ditutup pak?" tanya seorang pengendara motor, Jumat (9/12/2011). "Tadi mau ada demo di sini. Kamu mutar lewat Taman Suropati," jawab seorang petugas.

Massa yang kemudian berada di depan Istana Negara, kembali menyinggung mengenai aksi bakar diri yang dilakukan oleh Sondang Hutagalung yang merupakan mahasiswa tingkat akhir di Universitas Bung Karno. "Sondang itu pahlawan baru Indonesia. Itu kawan kita yang rela mengorbankan dirinya, sebagai bentuk perlawanan rezim yang korup di bawah pemerintahan SBY-Boediono," teriak seorang orator.

Usai kembali berorasi, sekitar pukul 17.30 WIB tadi massa pun secara teratur membubarkan diri. Seperti diberitakan, selain dari LMND, massa yang turun ke jalan ada juga yang berasal dari Studi Demokrasi Rakyat (SRD), FAM Indonesia, Petisi 28, Rakyat Bergerak, dan Gema Hanura untuk memperingati hari anti korupsi sedunia. Pengunjuk rasa menilai Istana Negara sebagai sumber dari segala sumber perilaku koruptif yang dilakukan pejabat-pejabat di Indonesia.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas