Perjuangkan Tambahan Anggaran Jamkesmas
Politisi PDI Perjuangan, Rieke Diah Pitaloka menjelaskan, program Jamkesmas sudah dimulai tahun 2008
Penulis: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA-- Politisi PDI Perjuangan, Rieke Diah Pitaloka menjelaskan, program Jamkesmas sudah dimulai tahun 2008. Data yang digunakan untuk kepesertaan adalah data BPS 2006, yaitu 19,1 juta rumah tangga miskin.
Asumsi per keluarga, paparnya, terdiri dari 4 orang, maka total orang miskin adalah 76,4 juta jiwa. Inilah yang kemudian menjadi peserta Jamkesmas dari 2008-2012.
Data BPS yang kemudian disebut dengan PPLS 2011, menyatakan rumah tangga miskin sebanyak 25,2 juta jiwa (miskin, hampir miskin, setengah miskin, dsb). Dengan asumsi yang sama dikalikan 4, maka total ada 100,8 juta jiwa.
"Inilah yang seharusnya menjadi peserta jamkesmas. Namun, entah karena alasan apa, pemerintah bersikukuh hanya akan menambahkan 10 juta peserta (menjadi 86,4 juta jiwa)," kata Rieke
"Anggaran Jamkesmas berasal dari APBN. APBN adalah uang rakyat. Alasan pemerintah yang tidak jelas justru telah menafikan sekitar 20 juta rakyat yang seharusnya berhak atas dana jamkesmas," Rieke mengingatkan dalam rilisnya kepada Tribun, Selasa (2/10/2012).
Ditegaskan, seseorang yang "berstatus hampir miskin" dengan mudah akan menjadi "sangat miskin" apabila ada keluarga yang harus dirawat di RS. Namun, belum tentu ia memiliki kartu jamkesmas. Untuk itu, sambung Rieke lagi, butuh kehendak politik yang kuat dari DPR, terutama pemerintah agar rakyat bisa mendapatkan hak kesehatan yang diamanatkan konstitusi.
Saat ini DPR dan pemerintah sedang melakukan pembahasan anggaran untuk 2013. Ini menjadi moment penting, apakah DPR bisa menjawab kritikan rakyat selama ini dengan memperlihatkan kinerja melalui "kebijakan politik anggaran". Anggaran Jamkesmas per orang tidak besar. Rp. 6500 per orang per bulan.
"Tidakkah kita, sebagai wakil rakyat terketuk hati. Dengan uang senilai itu saja kita bisa selamatkan nyawa rakyat. Secara pribadi saya meminta dukungan kawan-kawan banggar untuk membantu memberi desakan politik kepeda pemerintah agar ada tambahan dan utk menambah kepesertaan Jamkesmas, dari alokasi untuk 86,4 juta jiwa menjadi 100,8 juta jiwa," papar Rieke Diah Pitaloka.