Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Salah Prosedur, Presiden dan Ibu Negara Ikut-ikutan Tinjau Kebakaran

Pengamat Politik Djayadi Hanan mendorong adanya penyelidikan menyeluruh mengenai kebakaran di Kantor Kementerian

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Salah Prosedur, Presiden dan Ibu Negara Ikut-ikutan Tinjau Kebakaran
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Petugas pemadam masih melakukan pendinginan terhadap Gedung Sekretariat Negara yang terbakar, di kompleks Istana Negara, Kamis (21/3/2013). Lantai atas Gedung Setneg terbakar pada Kamis sore dan belum diketahui penyebabnya. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik Djayadi Hanan mendorong adanya penyelidikan menyeluruh mengenai kebakaran di Kantor Kementerian Sekertariat Negara terbakar, Kamis (21/3/2013) pukul 17.10 WIB.

Menurutnya hal ini penting dan harus dilakukan untuk memastikan apakah benar benar tidak ada sabotase di balik kejadian kebakaran ini

Karena menurutnya, orang dapat saja menduga ada sabotase karena kebakaran ini berdekatan waktunya dengan isu pengadaan pengadilan HAM adhoc. Selain itu juga bisa mengait-kaitkannya dengan kemungkinan demo besar besaran tanggal 25 Maret nanti.

"Karena itulah pemerintah harus memastikan penyebab kebakaran ini sesegera mungkin," ujarnya kepada Tribunnews.com, Jakarta, Kamis.

Lebih lanjut dia katakan, yang agak memprihatinkan adalah, sepertinya pengamanan kepala negara, simbol Indonesia tampak kurang diperhatikan. Seharusnya Presiden dan Ibu Negara segera diamankan ke tempat yang terlindungi, untuk menjaga segala kemungkinan.

"Ingat ini terjadi di ring satu pusat pemintahan Indonesia. Yang kita lihat malah Presiden dan Ibu Negara malah ikut-ikutan meninjau kebakaran. Menurut saya itu prosedur yang salah, karena sekecil apapun peristiwa seperti ini, harus diwaspadai siapa tahu bukan kebakaran biasa," jelasnya.

Selain itu, kenyataa nya api sempat membesar, membumbung tinggi. Ini menunjukkan, sistem pengamanan dan pencegahan kerusakan di pusat pemerintahan Indonesia, ternyata tidak handal.

BERITA TERKAIT

"Seharusnya, api bisa lebih cepat dipadamkan, tidak sampai terlalu besar dan menimbulkan kerugian yang banyak," ucapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas